PT Vale

Pulihkan Laut untuk Masa Depan, PT Vale Tanam Terumbu Karang dan Bersihkan Pesisir Pulau Bulupoloe

Selain menanam struktur terumbu karang jenis spider reef, tim gabungan juga berhasil mengangkat lebih dari 200 kilogram sampah.

HANDOVER
PT VALE - PT Vale Indonesia Tbk ( PT Vale ), bekerja sama dengan TNI AL Lantamal VI Makassar dan sejumlah mitra, menanam 25 struktur terumbu karang buatan dan membersihkan pesisir Pulau Bulupoloe, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan laut. 

Laporan Wartawan Tribunpalu.com, Andika Satria Bharata 

TRIBUNPALU.COM, LUWU TIMUR - PT Vale Indonesia Tbk ( PT Vale ), bekerja sama dengan TNI AL Lantamal VI Makassar dan sejumlah mitra, menanam 25 struktur terumbu karang buatan dan membersihkan pesisir Pulau Bulupoloe, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan laut.

Kegiatan ini berlangsung dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia yang jatuh pada 26 Juli, dan menjadi bagian dari komitmen PT Vale terhadap keberlanjutan lingkungan, khususnya ekosistem laut di wilayah operasional maupun luar operasional perusahaan.

Selain menanam struktur terumbu karang jenis spider reef, tim gabungan juga berhasil mengangkat lebih dari 200 kilogram sampah dari garis pantai yang terdampak.

Baca juga: Bupati Morowali Utara Apresiasi Atlet Karate Berprestasi, Hadiahkan Rp5 Juta

Aksi tersebut melibatkan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, Yayasan Konservasi Cinta Laut Indonesia (YKCLI), dan BPSPL Makassar.

Head of IGP Sorowako Limonite PT Vale, Suharpiyu Wijaya, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya berhenti pada penanaman, tetapi dilanjutkan dengan pemantauan secara berkala untuk memastikan ekosistem laut benar-benar pulih.

“Restorasi laut tidak cukup hanya dengan menanam. Kami pastikan proses monitoring dilakukan secara berkelanjutan. Ini adalah bentuk tanggung jawab kami dalam menciptakan ekosistem yang hidup kembali,” kata Suharpiyu.

Pemantauan terumbu dilakukan oleh tim selam profesional dari Sorowako Diving Club (SDC) dengan metode visual census dan pencitraan bawah laut, mencatat pertumbuhan karang, kehadiran spesies laut, dan kualitas perairan secara ilmiah dan terukur.

Baca juga: Harga Bendera di Luwuk Jelang 17 Agustus 2025, Mulai Rp25 Ribu Saja

Coord Project Reef Transplantation, Moh Rendra Gunawan Nading, menjelaskan bahwa keterlibatan SDC dalam program pelestarian laut bersama PT Vale bukan hal baru, namun transplantasi dengan struktur spider reef merupakan kali pertama dilakukan di wilayah tersebut.

“Selanjutnya SDC akan tetap terlibat dalam proses monitoring, termasuk edukasi masyarakat dan kegiatan bersih pantai,” ujarnya.

Danlantamal VI Makassar, Brigjen TNI (Mar) Wahyudi, menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam upaya penyelamatan laut, mengingat tantangan perubahan iklim dan ancaman terhadap biodiversitas laut semakin nyata.

“Kami sadar tugas besar ini tidak bisa dijalankan sendiri. Sinergi antara TNI, pemerintah, pelaku usaha seperti PT Vale, dan masyarakat sipil adalah kunci untuk memastikan warisan laut bisa dinikmati generasi mendatang,” ucap Wahyudi.

Ia juga mengajak agar momentum Hari Mangrove Sedunia dimanfaatkan untuk terus menggaungkan semangat kolaborasi dalam menjaga ekosistem pesisir secara berkelanjutan.

Baca juga: Remaja 15 Tahun di Buol Sulteng Jadi Korban Pelecehan Ayah Kandung

Sementara itu, Chief Human Capital Officer PT Vale, Adriansyah Chaniago, mengatakan bahwa langkah ini sejalan dengan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) yang dijalankan PT Vale berdasarkan standar internasional.

“Kami percaya bahwa menjaga laut adalah investasi jangka panjang. Restorasi ini merupakan bentuk nyata dari filosofi kami bahwa keberlanjutan bukan sekadar komitmen, tapi aksi,” kata Adriansyah.

Sejauh ini, total 150 unit struktur terumbu karang telah ditanam PT Vale di sejumlah wilayah perairan Indonesia.

Upaya ini diharapkan tidak hanya memperkaya habitat laut, tetapi juga menjadi sumber ekonomi berkelanjutan bagi nelayan lokal dan meningkatkan kualitas lingkungan pesisir.

Keterlibatan masyarakat menjadi bagian penting dari kegiatan ini, mulai dari pelatihan penyelam lokal hingga edukasi generasi muda tentang pentingnya menjaga laut.

Pulau Bulupoloe, meski kecil secara geografis, menjadi simbol harapan besar bahwa pemulihan laut Indonesia dapat dilakukan melalui kerja sama, transparansi, dan aksi nyata satu karang demi satu. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved