Berita Viral 

Kronologi Lengkap Dugaan Penyiksaan Prada Lucky, Lebih dari 20 Prajurit Terlibat

Kasus tewasnya Prada Lucky Chepril Saputra Namo, prajurit dari Yonif TP 834/WM, semakin mengerikan.

|
Editor: Lisna Ali
Tangkapan layar Facebook @Pilipus Bangngu/Kolase Facebook dan TikTok Lucky Namo
PRADA LUCKY TEWAS - Kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo menjadi sorotan publik. Prajurit TNI dari Batalyon Yonif TP 834/WM ini tewas akibat dugaan penganiayaan. 

TRIBUNPALU.COM - Kasus tewasnya Prada Lucky Chepril Saputra Namo, prajurit dari Yonif TP 834/WM, semakin mengerikan. 

Berdasarkan laporan Asintel Kasdam IX/Udayana, puluhan seniornya diduga terlibat dalam Penganiayaan yang menyebabkan kematiannya.

Kronologi

Awal mula kasus terjadi pada 27 Juli 2025.

Saat itu, Prada Lucky diperiksa Staf-1/Intel atas dugaan penyimpangan seksual.

Keesokan harinya, ia dilaporkan kabur dari barak.

Prada Lucky ditemukan di rumah ibu asuhnya dan dibawa kembali ke kesatuan.

Di sanalah penyiksaan pertama kali terjadi di Marshailing Area.

Ia dipukuli seniornya menggunakan selang.

Kekerasan tetap berlanjut meski Danyonif sudah memerintahkan untuk berhenti.

Pada 30 Juli 2025, Prada Lucky kembali disiksa di sel tahanan.

Kondisi kesehatannya memburuk pada 2 Agustus 2025.

Ia sempat dirawat di RSUD Aeramo.

Baca juga: Sadis, Pemred di Bangka Belitung Tewas di Sumur, Tukang Kebun Diduga Pelaku

Namun, kondisinya kembali drop dan meninggal pada 6 Agustus 2025.

Ayah korban, Serma Christian Namo, mengaku syok melihat tubuh anaknya.

“Saya lihat sendiri ada luka-luka itu. Ada lebam di dada, perut, sampai punggung. Di kaki dan tangan ada seperti bekas sundutan rokok,” ungkap Christian Namo.

Prada Lucky sempat mengeluh kesakitan kepada keluarganya.

"Kalau curhatnya itu dia via telepon... bilang 'Lusi, saya ada sakit'... dia cerita juga, dia bilang 'Lusi, saya kena pukul tadi dari senior'," ungkap Novilda kakak korban.

Ia juga sempat video call ibu angkatnya untuk minta tolong.

Akibat kejadian ini, sang ayah menuntut keadilan, bahkan berjanji mengejar pelaku sampai mati.

Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana membenarkan adanya pemeriksaan.

Total lebih dari 24 orang diperiksa sebagai terduga pelaku dan saksi.

Daftar 20 nama terduga pelaku

Dugaan pelaku meliputi 16 anggota yang memukul dengan selang dan 4 anggota yang memukul dengan tangan kosong, di antaranya Letda Inf Thariq Singajuru, Sertu Rivaldo Kase, Sertu Andre Manoklory, hingga Pratu Firdaus.

Kadispenad Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan total lebih dari 24 orang diperiksa, baik sebagai terduga pelaku maupun saksi.

"Hingga saat ini, ada lebih dari 24 orang yang sedang diperiksa, baik sebagai terduga pelaku maupun saksi," kata Wahyu di Pusdiklatpassus Kopassus, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Jumat (8/8/2025).

Polisi Militer Kodam IX/Udayana masih mendalami kasus ini.

Berdasarkan informasi yang beredar, berikut 20 anggota TNI yang diduga terlibat:

Pemukulan dengan selang:

1. Letda Inf Thariq Singajuru
2. Sertu Rivaldo Kase
3. Sertu Andre Manoklory
4. Sertu Defintri Arjuna Putra Bessie
5. Serda Mario Gomang
6. Pratu Vian Ili
7. Pratu Rivaldi
8. Pratu Rofinus Sale
9. Pratu Piter
10. Pratu Jamal
11. Pratu Ariyanto
12. Pratu Emanuel
13. Pratu Abner Yetersen
14. Pratu Petrus Nong Brian Semi
15. Pratu Emanuel Nibrot Laubura
16. Pratu Firdaus

Pemukulan dengan tangan kosong:

1. Pratu Petris Nong Brian Semi
2. Pratu Ahmad Adha
3. Pratu Emiliano De Araojo
4. Pratu Aprianto Rede Raja

(*)

(Tribun Jabar/ Kompas.tv)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved