Laki-laki atau Perempuan, Siapa yang Menyetir Kendaraan Lebih Baik?
Seorang pengemudi yang baik tentunya mengemudi dengan aman dan tidak bersikap agresif saat di jalan.
TRIBUNPALU.COM - Seorang pengemudi yang baik tentunya mengemudi dengan aman dan tidak bersikap agresif saat di jalan.
Namun, ada satu perdebatan yang masih sulit mencapai ujungnya.
Yakni, siapa yang bisa menyetir lebih baik? Perempuan atau laki-laki?
Memang sih, menentukan siapa yang menyetir lebih baik di antara laki-laki maupun perempuan adalah hal yang sulit.
Meski begitu, ada beberapa hal yang bisa dicatat terkait perdebatan tersebut, sebagaimana dikutip TribunPalu.com dari laman Reader's Digest.
1. Pengemudi laki-laki cenderung mengalami lebih banyak kecelakaan.

Data dari Insurance Institute for Highway Safety (IIHS) menunjukkan, pengemudi laki-laki cenderung mengalami lebih banyak kecelakaan dibandingkan perempuan.
IIHS yang merupakan lembaga non-profit dengan tujuan mengurangi kecelakaan mobil menemukan, 71 persen dari seluruh angka kematian akibat kecelakaan kendaraan bermotor pada 2017 merupakan laki-laki.
Meski selisihnya menipis, hampir setiap tahun dari 1975 hingga 2017, jumlah korban kecelakaan laki-laki dua kali lebih besar dibandingkan perempuan, menurut IIHS.
Tren yang sama juga terjadi pada faktor usia.
Jumlah keterlibatan kecelakaan fatal pengemudi laki-laki pada 2017 53 persen lebih tinggi daripada perempuan.
Ditambah lagi, lebih banyak laki-laki berusia antara 16 dan 29 tahun yang mengalami kecelakaan fatal daripada perempuan dalam kelompok umur yang sama.
Selisih ini hanya sedikit lebih banyak untuk mereka yang berusia 30 tahun ke atas.
Selisih keterlibatan kecelakaan fatal yang paling besar ada di antara pengemudi laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 20 dan 29 tahun.
Para penulis penelitian menghubungkan perbedaan selisih ini dengan laki-laki yang biasanya menempuh jarak yang lebih jauh daripada perempuan.