Namun faktanya bukan hanya pelayanan yang menjadi permasalahan.
Jumlah peserta yang mencapai ribuan pada hari Senin pagi tampaknya akan bersinggungan dengan warga yang hendak pergi mencari nafkah.
Karena rute-rute yang dilalui oleh peserta merupakan rute yang biasa dilalui pekerja untuk berangkat pada pagi hari.
Selain itu, terjadi pula penutupan jalan di sekitaran Alun-alun Engku Putri yang menjadi lokasi start dan finish pada kegiatan Batam Bersepeda.
Sampai berita ini ditulis belum ada pernyataan Walikota Batam H. Muhammad Rudi terkait hal ini.
Pada sambutannya Walikota hanya menegaskan bahwa sedianya kegiatan ini dilaksanakan demi menjadikan warga Batam sehat sehingga mampu membangun Kota Batam.
"Kita jadikan Batam Bersepeda ini ssbagai ajang pemersatu, perubahan kota Batam akan lebih cepat kalau kita bersatu. Dengan bersepeda badan menjadi sehat, dengan badan sehat maka dapat membangun kota Batam menjadi lebih maju," begitu ucap Walikota Batam H. Muhammad Rudi saat memberikan sambutan.
Selain itu Rudi juga mengatakan, ke depannya Pemko Batam akan menyiapkan jalur khusus untuk pesepeda.
"Nanti jalan di Batam mau dibuat 5 jalur, 2 untuk mobil dan bus, 1 untuk motor, 1 untuk pesepeda dan 1 lagi untuk pejalan kaki," katanya.
Gowes 20 Kilometer
Ribuan orang mengikuti even Batam Bersepeda yang digelar Pemko Batam dan BP Batam 20 Januari 2020 di Dataran Engku Puteri.
Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam yang juga selaku ketua Panitia Dendi Gustinandar menjelaskan seluruh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah di Kepulauan Riau turut dalam acara ini.
"Semuanya ikut, mulai dari Gubernur, Kapolda Kepri, Danrem, Danlantamal Walikota dan Wakil, Jajaran pimpinan BP Batam dan lain lain," ujar Dendi.
Dendi menambahkan Batam Bersepeda merupakan hasil kerjasama antara Pemko dan BP Batam yang didukung oleh FKPD provinsi Kepulauan Riau.
Peserta Batam Bersepeda akan menempuh jarak 20 kilometer mulai dari alun-alun Engku Putri melewati Nagoya dan kembali lagi ke Alun-alun.