Polemik Kata 'Anjay', Kak Seto Beri Tanggapan: Tergantung Konteks dan Penggunaannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Dr Seto Mulyadi S.Psi., M.Si. atau biasa dikenal sebagai Kak Seto.

TRIBUNPALU.COM - YouTuber Lutfi Agizal dan kata "anjay" menjadi sorotan publik dalam beberapa waktu belakangan.

Hal ini terjadi setelah Lufi Agizal membahas kata tersebut di dalam sebuah konten yang dia unggah di kanal YouTube-nya.

Dalam konten itu, ia membahas soal kata yang menurutnya tak pantas diucapkan.

Bahkan setelah konten yang ia buat tersebut, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) kemudian mengeluarkan larangan terkait penggunaan kata tersebut.

Kata Anjay dinilai memiliki dampak negatif bagi perkembangan anak-anak.

Polemik tersebut juga turut ditanggapi oleh Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto, kepala Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).

Menurut Kak Seto, penggunaan kata anjay ini tidak bisa lepas dari konteks dan penggunaannya.

Interpretasi dalam suatu kata akan luas dan bermacam-macam tergantung dari sudut pandang yang dilihat.

"Sebetulnya kata itu ada atau tidak di kamus bahasa indonesia, tidak ada kan, jadi apa pun kata yang diciptakan oleh sekelompok orang mungkin kata-kata gaul itu tergantung juga konteks dan penggunaannya."

"Kalau kemudian sebagai suatu persahabatan dengan senyum tentu dianggap tidak masalah."

"Tapi kalau dipakai untuk memaki, untuk menyakiti hati dan sebagainya tentu menjadi negatif," kata Kak Seto, seperti dilansir kanal YouTube KH Infotainment.

Oscar Lawalata Putuskan Jadi Perempuan, Namanya Berganti Asha Smara Darra, Ini Artinya

Bos Garuda Indonesia Jelaskan Duduk Perkara Logo RANS Entertainment di Pesawat: Itu Marketing

Penjelasan Jubir Wapres Soal Hubungan Maruf Amin dan Adly Fairuz: kalau Dikatakan Cucu Tidak Pas

Ia memberi contoh, penggunaan kata tertentu di suatu tempat misalnya, suatu kata yang di daerah lain dianggap kasar namun di tempat tersebut bisa digunakan untuk menggambarkan kedekatan dengan teman.

"Itu kan kesepakatan, seperti misalnya ada kata di Surabaya, sebuah kata di Surabaya sendiri untuk persahabatan mereka sambil ketawa sudah lama nggak ketemu lalu mengatakan kata itu nggak ada masalah."

"Tapi begitu digunakan untuk menghujat, menghina atau memaki ya tentu akan jadi masalah," terangnya.

Meski begitu, selama ini masih menjadi perdebatan, Kak Seto menyarankan untuk tidak menggunakan kata tersebut.

Hal ini karena ditakutkan malah justru menimbulkan persoalan yang berkepanjangan dan dikhawatirkan malah justru menimbulkan perpecahan.

"Jadi sebetulnya tergantung penggunaanya dan konteksnya kata itu, tapi kalau itu memang sementara ini cukup ramai, kami pribadi menganjurkan untuk tidak diucapkan daripada kemudian menjadi permasalahan malah mengganggu konsentrasi kita yang sedang gencar-gencarnya menghadapi Covid-19," imbuhnya.

Sebagai pemerhati anak, Kak Seto mengajak agar orang tua selalu melindungi anak-anak agar terhindar dari penggunaan kata yang berkonotasi negatif.

Cerita Indra Brasco Dua Kali Punya Bayi dengan Dermatitis Atopik: Kita Berusaha Tidak Panik

Bukan Baim Wong, Deddy Corbuzier Kini Jadi Youtuber Indonesia dengan Income Terbesar Saat Ini

Klarifikasi Lutfi Agizal

Sementara itu, setelah kata Anjay ditanggapi oleh Komnas PA dengan keluarnya press realse yang berisi seruan agar menghentikan kata Anjay, Lutfi Agizal memilih untuk mengakhiri pembahasan konten terkait kata Anjay di kanal YouTube-nya.

"Saya ingin menyudahi pembahasan kata anjay ini di konten YouTube saya," jelas Lutfi Agizal.

Pernyataan tersebut diungkapkan Lutfi dalam sebuah video yang ia unggah di kanal YouTube- nya yang berjudul "Klarifikasi: AKhir Kisah Anja*y.. "Bahasa Menunjukkan Bangsa".

Lutfi sebelumnya bermaksud untuk membahas kata Anjay dari beragam sisi, termasuk dari pemuka agama hingga lawyer.

Namun baru dua narasumber yang ia datangkan sejauh ini, yakni ahli bahasa dan psikolog, konten yang ia buat tersebut mendapat sorotan dari berbagai pihak.

Kontennya menuai pro kontra, ada yang mendukung namun banyak pula yang mengkritik karena hal itu dirasa tidak penting.

Sindir Lutfi Agizal, Ernest Prakasa: Dia Kalau Nonton Youtube Uus Bisa Setruk Gue Rasa

Polemik Kata Anjay, Lutfi Agizal Minta Maaf: Saya Tidak Bermaksud Memecahbelah Bangsa

Buntut Bahasan Kata Anjay, Lutfi Agizal Ngadu ke KPAI, Ungkap Bukti Bocah Tiru Rizky Billar

Lutfi Agizal Pamer Laporannya Direspon Komnas Perlindungan Anak, Dokter Tirta: Tindakanmu Berlebihan

Sadar mendapat sorotan yang kuat, kini Lutfi pun menyatakan akan menghentikan pembahasan kata anjay dan tak akan meneruskannya.

"Dikarenakan terjadi banyak hal dan banyaknya masukan kepada saya, saya tentunya tidak ingin mempermasalahkan dan menjadikan ini sebuah masalah yang jauh lebih besar," ungkap Lutfi dalam pernyataanya.

Ia sudah tak mau ikut campur jika nanti kedepannya ada instansi, LSM atau lembaga pemerintahan yang melanjutkan pembahasan tentang kata anjay itu.

"Apabila ada instansi ada LSM atau lembaga pemerintahan yang ingin melanjutkan untuk mengkaji atau membahas mengenai fenomena yang viral ini, saya kembalikan kepada pihak-pihak tersebut, namun saya pribadi sudah tidak akan membahas ini lagi," terangnya.

Setelah pembahasannya bersama dua narasumber, Lutfi menyadari jika kata anjay adalah kata yang bersifat multitafsir.

"Demi kenyamanan kita bersama dikarenakan setelah saya rilis dari dua narasumber ini terdapat dua hal yang saya tangkap, yaitu kata anjay ini memiliki multi tafsir yang bisa diartikan A dan bisa diartikan B," kata Lutfi.

"Namun juga penggunaan kata-kata ini harus melihat pada kondisi tujuan untuk melihat kalimat tersebut, tentunya bisa kalimat positif bisa juga untuk menyakiti ataupun hal negatif," sambungnya.

Lutfi pun minta maaf jika konten yang ia buat tersebut malah menjadikan permasalahan dan menyakiti hati pihak lain.

"Maksud dari tujuan saya untuk mengangkat konten edukasi ini bukan untuk memecahbelahkan bangsa ini, justu saya hadir ini hanya untuk memberikan sudut pandang yang lain, kalau dirasa menjadi sebuah permasalahan menjadi hal yang menyakiti hati, saya dan tim saya mohon maaf sebesar-besarnya," tuturnya.

"Dan apabila kalian ingin tetap menggunakan kata-kata tersebut, saya mohon untuk dapat digunakan di tempat yang tepat, semoga tidak ada orang yang merasa tersakiti dengan kalimat-kalimat ataupun ucapan-ucapan yang kita omongkan," terang Lutfi.

(Tribunnews.com/Tio)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pandangan Kak Seto soal Kata Anjay: Tergantung Konteks dan Penggunaannya

Berita Terkini