TRIBUNPALU.COM - Prabowo Subianto tidak akan memenangkan Pilpres 2024 walau mendapat dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Bahkan jika Prabowo Subianto berpasangan dengan Puan Maharani.
Di sisi lain, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo justru cenderung unggul.
Hal tersebut berdasarkan hasil survei eksperimental yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Direktur riset SMRC Deni Irvani menyatakan hasil pengujian statistik menunjukkan pencalonan Prabowo oleh PDIP maupun pencalonan Prabowo-Puan oleh PDIP tidak berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
“Ada kecenderungan, Ganjar Pranowo mengungguli suara Prabowo, bahkan ketika Prabowo didukung oleh PDIP,” kata Deni dalam rilis temuan survei bertajuk ‘Partai dan Calon Presiden: Kecenderungan Sikap Pemilih Menjelang 2024’ pada Kamis (7/10/2021).
Baca juga: KKB Papua Cuma Punya 2 Pilihan, TNI-Polri Beri Ultimatum: Menyerah atau Ditindak Tegas
Deni Irvani menjelaskan bahwa metode survei eksperimen adalah satu cara untuk menguji hubungan kausal antara variabel independen dan dependen dalam survei opini publik.
Berbeda dengan survei-survei biasa di mana hubungan kausal hanya berdasarkan asumsi dan teori, survei eksperimental menunjukkan hubungan kausal itu secara metodologis sehingga dapat menghasilkan temuan yang menunjukkan ada atau tidaknya hubungan kausal tersebut secara lebih meyakinkan.
Dalam survei eksperimen, sebab ditetapkan lewat suatu desain eksperimen dengan memberikan treatment secara acak kepada responden kemudian melihat pengaruhnya pada akibat.
Dalam eksperimen ini, kata Deni, sampel (981 resonden) dibagi secara acak ke dalam 3 kelompok (1 kelompok kontrol dan 2 kelompok treatment), sehingga jumlah sampel di setiap kelompok rata-rata sekitar 327 responden dan margin of error-nya sekitar kurang 5,5 persen.
Masing-masing kelompok diberikan pertanyaan yang berbeda.
Dalam eksperimen ini, pilihan responden dibatasi pada Ganjar versus Prabowo karena dalam dua tahun terakhir dua nama ini secara konsisten berada pada urutan teratas pertama dan kedua.
Jika pemilihan presiden diadakan sekarang dan calonnya adalah Ganjar Pranowo melawan Prabowo Subianto, ada 50% yang akan memilih Ganjar Pranowo, sementara 41 persen tidak akan memilih Ganjar Pranowo, dan 9 persen tidak tahu/tidak jawab.
Baca juga: Fahri Hamzah Ngaku Pernah Dicurhati Jokowi soal Oposisi yang Lemah: Mas Kenapa Senayan pada Diam?
Dalam survei eksperimen ini, PDIP menjadi treatmen 1. Muncul opini di elite partai bahwa Prabowo akan didukung oleh PDIP.
Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, PDI Perjuangan tidak mencalonkan Ganjar Pranowo, tetapi Ganjar dicalonkan oleh partai lain dan PDIP mencalonkan Prabowo Subianto, ada 43 persen yang akan memilih Ganjar Pranowo, sementara 40 persen tidak akan memilih Ganjar Pranowo, dan 17 persen tidak tahu/tidak jawab.
Di samping itu, dalam eksperimen ini, Puan Maharani diperlakukan sebagai treatment 2. Muncul opini di elite partai bahwa Prabowo akan berpasangan dengan Puan dari PDIP dalam Pilpres 2024 nanti.
Jika pemilihan presiden diadakan sekarang dan Ganjar Pranowo melawan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Puan Maharani dari PDI Perjuangan sebagai calon wakilnya, ada 44 persen yang akan memilih Ganjar Pranowo, sementara 40 persen tidak akan memilih Ganjar Pranowo, dan 17 persen tidak tahu/tidak jawab.
Deni menyatakan bahwa hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa pencalonan Prabowo oleh PDIP maupun pencalonan Prabowo-Puan oleh PDIP tidak berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas Ganjar Pranowo.
Elektabilitas Ganjar (vs Prabowo) ketika ada informasi bahwa PDIP mencalonkan Prabowo sedangkan Ganjar dicalonkan partai lain tidak berbeda signifikan dengan elektabilitas Ganjar tanpa informasi siapa yang dicalonkan oleh partai.
Begitupun pencalonan Prabowo-Puan oleh PDIP, tidak berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas Ganjar.
“Ada kecenderungan Ganjar Pranowo unggul atas Prabowo Subianto bila calon hanya mereka berdua,” tegas Deni.
Sebagai informasi, Pengambilan survei dilakukan pada 15-21 September 2021 kepada 1220 responden (dengan responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 981 atau 80 persen. Sebanyak 981 responden yang dianalisa.
Margin of error survei kurang lebih 3,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.(*)
(TribunManado.co.id)