TRIBUNPALU.COM, BANGGAI- Asisten 2 Setda Banggai Ferlin Monggesang menanggapi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2022 yang masih rendah.
Kata dia, target PAD di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Banggai dipatok terlalu tinggi.
Karena target yang diberikan tidak berbanding lurus atau tidak didukung dengan fasilitas memadai dan regulasi yang ketat. Begitupun dengan kualitas sumber daya manusia.
"OPD diibaratkan seperti singa ompong. Ditargetkan tinggi tapi tidak sesuai dengan potensi dan regulasi," kata Ferlin dalam rapat evaluasi PAD bersama Komisi 3 DPRD Banggai, Rabu (25/5/2022).
Meski begitu, Ferlin meminta Pimpinan OPD tetap optimis dan lebih kreatif dan inovatif untuk mengdongkrak capaian PAD tahun 2022.
"Jangan stagnan dengan kondisi yang ada," pungkasnya.
Sementara itu, anggota DPRD Banggai Syafruddin Husain menyatakan, ada kekeliruan dalam penetapan target PAD yang tidak sesuai dengan potensi yang ada.
Karena itu, politisi PKB ini meminta agar target PAD tahun depan direvisi kembali.
Sebab, kata dia, ada OPD yang target PAD kecil tetapi potensinya sangat besar untuk digarap. Begitupun sebaliknya.
"Nanti bisa dimasukan dalam rekomendasi DPRD. Ada PAD yang diturunkan, ada juga yang dinaikkan," papar Haji Udin-sapaan akrabnya.
Komisi 3 DPRD Banggai menggelar rapat evaluasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2022, Rabu (25/5/2022).
Pimpinan OPD Pemkab Banggai diundang dalam rapat tersebut untuk mempresentasekan capaian PAD hingga triwulan 2 tahun 2022.
Dari pemaparan beberapa OPD, rata-rata capaian PAD-nya masih rendah.
Misalnya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Dari target PAD 1,3 miliar, baru mencapai 1,2 persen di triwulan kedua.
Kendala yang dihadapi karena fasilitas Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang tidak mendukung. Selain itu, masih banyak kapal ikan yang melakukan pembongkarakan ikan di luar TPI.
Upaya menggenjot PAD di Dinas Kelautan dan Perikanan Banggai telah dilakukan dengan mengusulkan pembangunan TPI baru di Kecamatan Balantak Utara dan Moilong, serta renovasi TPI di Kecamatan Bualemo.
OPD lainnya adalah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Banggai telah merealisasikan Rp 277 juta atau 13,8 persen dengan target PAD 2 miliar per tanggal 24 Mei 2022.
Menurut Kepala Disnakertrans Banggai, Isnaeni Mustatim, target PAD 2 miliar kepada instansinya tidak rasional.
Sebab, potensi PAD hanya berasal dari Tenaga Kerja Asing (TKA). Itupun di tahun pertama, masih menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. Pemkab Banggai bisa memperoleh PAD dari TKA kecuali di tahun kedua masa kerja.
OPD lain yang capaian PAD masih rendah adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai.
Instansi yang dipimpin I Wayan Suartika itu ditargetkan PAD sebesar 8,8 miliar. Hingga April 2022, realisasi PAD baru mencapai 1,2 miliar lebih atau 17,89 persen.
Sumber PAD Dinas Kesehatan berasal dari retribusi pasien umum di Puskesmas, dana non kapitasi BPJS Kesehatan, rekomendasi retribusi perizinan tenaga kesehatan yang ingin praktek di fasilitas kesehatan pemerintah, swasta dan mandiri, serta pemeriksaan kualitas air minum isi ulang.
Tahun 2021 lalu, target PAD di Dinas Kesehatan sebesar 6,2 miliar. Realisasinya hanya 3,9 miliar atau 63,45 persen.
Dari target PAD yang terus meningkat tahun ini membuat I Wayan Suartika sedikit pesimis.
"Kami tetap berupaya. Karena potensi baru tidak ada, tapi tetap dioptimalkan potensi yang ada," tutur I Wayan. (*)