Arti Kata

4 Kosa Kata Bahasa Gaul Viral 2023: Simak Arti Kata Green Flag, Lightworker, Ngegas dan Kumaha Aing

Editor: Imam Saputro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bahasa gaul dan viral 2023

Imbuhan kata 'keun' pada kata gaskeun berasal dari Bahasa Sunda yang merupakan sebuah plesetan.

Meski demikian, gaskeun tetap memiliki arti yang sama berupa sebuah ajakan atau dorongan melakukan sesuatu.

Konten kreator TikTok Niaghania yang sering membuat konten tentang tips life style membagikan cara menghadapi orang Ngegas.

Jika kamu menemui orang yang bicaranya Ngegas, kamu harus membalaskan dengan baik dan tidak boleh balik Ngegas.

Manfaat apabila tidak membalasnya dengan Ngegas balik ialah bisa mengontorl emosi diri sendiri.

Kemudian tanpa balik Ngegas, suasana tidak semakin runyam dan bisa meredakan emosi lawan bicara.

"Siapa sih yang emosinya nggak naik kalau digasin orang? Tapi mending jangan Ngegas balik, manfaatnya banyak banget," ujarnya dalam konten tersebut.

Untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut ini TribunPalu sampaikan contoh penggunan kata Ngegas dalam bahasa gaul di TikTok:

Roy: Lu kalau minjem buku dikembaliin ngapa sih! Ndablek bener dah!

Kiyo: Lu ngegas mulu dari tadi, santai aja kali bro.

Baca juga: Arti Kata Marifatullah dalam Bahasa Arab Viral di TikTok, Benarkah Bermakna Mengenal Allah SWT?

4. Arti Kata Kumaha Aing

Melalui YouTube Nagaswara Official Video, band Wali merili lagu Kumaha Aing.

Lagu ini sudah ditonton 730 ribu orang yang sekarang menduduki trending musik di YouTube dengan posisi ke-10.

Lalu apa arti dari kata Kumaha Aing yang sebenarnya?

Melansir dari tayangan video klip yang disertai terjemahannya, Kumaha Aing berarti Terserah Gua atau Terserah Aku.

Melalui tayangan tersebut, lagu Kumaha Aing menceritakan tentang kehidupan yang tidak boleh mengandalkan ego diri sendiri.

Artinya seperti kata Kumaha Aing, tidak boleh terserah diri sendiri, karena hidup memiliki aturan di masyarakat.

Pada lagu Wali Band itu juga disyairkan, apabila hidup ini bersama-sama dengan berbagai macam orang.

Maka sikap yang 'terserah gua' tidak boleh dibudayakan di Indonesia.

Hal ini berlagu tidak hanya utuk orang dewasa, tetapi juga untuk anak-anak.

Mengingat jika hidup ini tidak akan abadi, maka perlu mengedepankan nilai kebersamaan dan tidak ego dengan 'keterserahan diri' atau Kumaha Aing.

(TribunPalu/Kim)

Berita Terkini