Kumpulan Contoh Jurnal Modul 3 PPG 2025 Topik Kode Etik Guru yang Cepat Divalidasi, Program PPG 2025

Editor: Imam Saputro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KUNCI JAWABAN - Kumpulan contoh jurnal modul 3 PPG 2025 topik Kode Etik Guru yang cepat divalidasi, program PPG 2025.

Dalam bagian ini, guru diharapkan bersikap rendah hati, mampu bekerja sama dan saling menghargai dalam semangat kolegalitas, serta membangun kemitraan yang sehat baik dengan peserta didik, sesama guru, maupun orang tua. Tak kalah penting, guru juga harus punya tanggung jawab dan aspirasi profesi, yakni mau terus terlibat aktif dalam perbaikan sistem pendidikan melalui suara, karya, dan kontribusi nyata. Tiga aspek etika ini bukan hanya teori semata, tapi menjadi bekal saya dalam membenahi diri, membangun relasi yang lebih baik, dan menjadi guru yang bukan sekadar mengajar, tapi benar-benar mendidik.

Pengaruh Kode Etik Terhadap Proses Pembelajaran

Bagi saya pribadi, menjalankan kode etik guru bukan hanya soal menjaga nama baik profesi, tapi juga berdampak langsung pada bagaimana saya mengelola pembelajaran di kelas. Saat guru benar-benar memegang teguh nilai-nilai etikanya, maka proses belajar bukan hanya berjalan, tapi tumbuh dan berkembang dalam suasana yang sehat dan menyenangkan.

Memperbaiki kualitas pembelajaran

Saya menyadari bahwa komitmen pada kode etik mendorong saya untuk terus memperbaiki kualitas pembelajaran. Baik dari segi penyusunan rencana ajar yang matang, pemilihan strategi mengajar yang sesuai dengan kebutuhan Peserta Didik, sampai pada pengembangan kompetensi diri agar bisa memberikan pembelajaran yang lebih bermakna dan relevan.

Relasi dengan Peserta Didik jadi lebih positif

Ketika saya bersikap adil, menghargai perbedaan, dan benar-benar hadir untuk mendukung mereka, maka mereka pun lebih terbuka, lebih percaya, dan lebih aktif di kelas. Suasana kelas jadi terasa hangat dan aman, tempat di mana mereka bisa tumbuh tanpa rasa takut atau tertekan.

Menegakkan aturan dan disiplin dengan cara yang bijak dan konsisten

Dari sisi manajemen kelas, penerapan kode etik juga membantu saya menegakkan aturan dan disiplin dengan cara yang bijak dan konsisten. Saya tidak lagi sekadar memberi hukuman, tapi lebih menekankan pada proses membangun kesadaran dan tanggung jawab. Hal ini membuat kelas jadi lebih tertib tanpa kehilangan rasa kebersamaan.

Hubungan baik dengan orang tua Peserta Didik

Saya juga semakin sadar bahwa hubungan baik dengan orang tua Peserta Didik adalah bagian dari etika profesi. Dengan menjaga komunikasi yang jujur dan terbuka, saya merasa peran orang tua dalam mendukung pembelajaran anak semakin kuat. Kami jadi satu tim yang saling mendukung demi kebaikan anak-anak.

Menjalankan kode etik guru ada tantangan yang umum ditemui di lapangan.

  • Kurangnya pemahaman. Masih banyak rekan guru yang belum benar-benar memahami isi dan makna dari kode etik ini. Bisa jadi karena belum pernah mendapat pelatihan khusus atau sosialisasi yang memadai.
  • Penegakan yang masih lemah. Kadang ada pelanggaran, tapi tidak diikuti dengan tindakan atau sanksi yang jelas. Akhirnya, kode etik hanya jadi formalitas yang kurang terasa dampaknya. Ditambah lagi dengan
  • Perubahan lingkungan pendidikan yang sangat cepat, baik dari sisi teknologi maupun kurikulum. Ini membuat guru harus terus belajar dan menyesuaikan diri, yang tentu tidak mudah bagi semua orang.

Namun di balik tantangan itu, saya juga melihat ada peluang besar dalam implementasi kode etik guru:

  • Kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan semakin meningkat. Orang tua, masyarakat, bahkan Peserta Didik sendiri mulai memahami betapa pentingnya peran guru yang beretika.
  • Dukungan dari pemerintah juga makin terasa, melalui berbagai program peningkatan kompetensi dan penguatan karakter guru.
  • Organisasi profesi juga bisa jadi motor penggerak. Mereka punya peran besar dalam menyelenggarakan pelatihan, sosialisasi, bahkan advokasi terhadap guru. Kalau kolaborasi ini berjalan baik, saya percaya implementasi kode etik akan semakin kuat dan membudaya, bukan cuma jadi slogan semata.

Tindakan yang Dilakukan Untuk Menanamkan Kode Etik Dalam Proses Pembelajaran

Kode etik guru secara langsung memengaruhi berbagai aspek dalam proses pembelajaran. Dengan mematuhi kode etik, guru menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan akademik dan karakter peserta didik, yang dapat ditanamkan melalui tindakan berikut:

Aspek Deskripsi Contoh
Kualitas Pembelajaran Guru berusaha meningkatkan kompetensi profesional dan menggunakan metode pembelajaran yang efektif. Guru mengikuti pelatihan, menyusun RPP yang terstruktur, dan menggunakan media pembelajaran yang menarik.
Hubungan dengan Peserta Didik Guru membangun hubungan yang saling percaya, menghargai, dan mendukung. Guru memberikan pujian, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan mendengarkan keluhan peserta didik.
Disiplin dan Tata Tertib Guru menegakkan disiplin secara adil dan konsisten. Guru memberikan sanksi yang sesuai jika peserta didik melanggar aturan, dan memberikan contoh perilaku yang baik.
Hubungan dengan Orang Tua Guru menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua. Guru mengadakan pertemuan orang tua, memberikan laporan perkembangan peserta didik, dan melibatkan orang
tua dalam kegiatan sekolah.

Tindakan yang saya lakukan Bersama rekan sejawat untuk menanamkan kode etik dalam pembelajaran:

1. Kegiatan Refleksi

Halaman
1234

Berita Terkini