Pengembangan aktivitas CASEL di kelas
Cerita Reflektif
Setelah mengetahui konsep CASEL, bagaimana Anda mengembangkan aktivitas yang mengakomodasi CASEL dalam pembelajaran Anda di kelas bila Anda dihadapkan pada kasus tertentu?
Kunci Jawaban:
Sebagai guru SMP, saya mengembangkan aktivitas berbasis CASEL untuk menangani kasus tertentu, seperti siswa yang sering konflik atau sulit mengelola emosi. Untuk kesadaran diri, saya meminta siswa menulis di jurnal tentang perasaan mereka terkait konflik, misalnya setelah debat kelas, untuk mengenali emosi mereka.
Pengelolaan diri diajarkan melalui latihan pernapasan atau "sudut tenang" di kelas untuk menenangkan diri saat marah. Kesadaran sosial saya kembangkan dengan permainan peran, di mana siswa memerankan karakter berbeda untuk memahami perspektif orang lain, seperti dalam kasus bullying.
Baca juga: Bagaimana Anda sebagai Guru Memandang Pentingnya CASEL dalam Pembelajaran di Kelas?
Keterampilan relasi diperkuat melalui proyek kelompok dengan aturan jelas untuk kolaborasi dan komunikasi asertif, misalnya membuat poster anti-bullying. Untuk pengambilan keputusan bertanggung jawab, saya memberikan skenario, seperti menyelesaikan konflik antarteman, dan memandu siswa memilih solusi terbaik melalui diskusi.
Aktivitas ini dirancang sesuai usia SMP, menggunakan media menarik seperti cerita atau video pendek. Saya juga memastikan lingkungan kelas mendukung, dengan mendengarkan siswa dan memberikan umpan balik positif, sehingga mereka belajar mengelola emosi dan membangun hubungan sehat.
Kunci Jawaban Alternatif:
Cara mengembangkan aktivitas yang mengakomodasi CASEL dalam pembelajaran di kelas bila dihadapkan pada kasus tertentu yaitu dengan menganalisis karakteristik peserta didik saat ini dan tantangan yang akan dihadapi saat mendidik dan membantu masalah peserta didik, kemudian melakukan refleksi diri dikaitkan dengan konsep Kompetensi Sosial Emosional.
Kunci Jawaban Alternatif:
Jika saya dihadapkan pada kasus siswa yang berebut mainan saat istirahat, saya akan menjadikan situasi tersebut sebagai aktivitas CASEL.
Pertama, saya tidak langsung menghakimi. Saya akan mengajak kedua siswa ke "Pojok Tenang" di kelas. Ini melatih Pengelolaan Diri. Saya meminta mereka menarik napas dalam-dalam dan bertanya, "Apa yang kamu rasakan sekarang?" untuk melatih Kesadaran Diri.
Setelah lebih tenang, saya memandu mereka berdialog. "Kamu tadi merasa sedih karena temanmu mengambil mainan?" dan "Apa alasanmu mengambil mainan itu?". Ini melatih Kesadaran Sosial, yaitu memahami perasaan dan perspektif orang lain.
Bersama-sama, kami mencari solusi, seperti membuat jadwal bergantian atau bermain bersama. Ini melatih Keterampilan Berelasi. Proses ini mengajarkan mereka untuk membuat pilihan yang etis dan bijaksana, yang merupakan inti dari Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab. Dengan demikian, konflik kecil menjadi sarana konkret untuk mempraktikkan CASEL dan membentuk karakter mereka.
Kunci Jawaban Alternatif:
Sebagai guru SMA, setelah memahami konsep CASEL, saya menyadari pentingnya merancang aktivitas pembelajaran yang responsif terhadap situasi nyata di kelas.
Misalnya, saat menghadapi kasus siswa yang kurang percaya diri saat presentasi, saya mengembangkan aktivitas "Teman Penopang" di mana setiap siswa dipasangkan dengan teman yang memberi dukungan verbal dan umpan balik positif sebelum dan sesudah presentasi.
Ini menumbuhkan kesadaran diri, pengelolaan emosi, serta memperkuat keterampilan relasi.
Dalam kasus konflik antar siswa, saya mengintegrasikan kegiatan "Lingkaran Reflektif" yang memberi ruang bagi mereka untuk saling mendengar, menyampaikan perasaan tanpa menyalahkan, dan menemukan solusi bersama.
Aktivitas ini mendorong kesadaran sosial dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Saya juga menyisipkan refleksi pribadi di akhir pembelajaran, agar siswa mengevaluasi perasaan, sikap, dan interaksi mereka selama belajar.
Dengan pendekatan ini, CASEL bukan hanya teori, melainkan praktik yang hidup dalam setiap dinamika kelas. Pendekatan ini membantu membentuk suasana belajar yang lebih suportif, inklusif, dan bermakna bagi seluruh siswa.
*) Disclaimer:
Kunci jawaban Cerita Reflektif Modul Pembelajaran Sosial Emosional Topik 1 Pentingnya CASEL materi Kompetensi Sosial Emosional dalam artikel ini hanya sebagai referensi bagi guru yang mengikuti PPG 2025 tahap 2 untuk mengerjakan di Ruang GTK.
Beberapa kunci jawaban merupakan hasil olah AI, bapak/ibu guru dapat memodifikasi.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)