Laporan Wartawan TribunPalu.com, Abdul Humul Faaiz
TRIBUNPALU.COM, PARIGI MOUTONG – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong menyiapkan lima lokasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto.
Program nasional itu bertujuan memastikan anak-anak di seluruh pelosok mendapat asupan gizi yang layak.
Senin (11/8/2025), Kementerian Dalam Negeri menggelar Rapat Koordinasi Percepatan MBG secara daring.
Rakor diikuti seluruh pemerintah daerah se-Indonesia sebagai tindak lanjut Surat Edaran Menteri Dalam Negeri tertanggal 25 Juli 2025.
Baca juga: Sambut HUT RI ke-80, Imigrasi Palu Gelar Layanan “Paspor Merdeka” di Polresta
Sekretaris Daerah Parigi Moutong, Zulfinasran, mengikuti rakor dari Ruang Zoom Meeting Pusdalops-PB Kantor BPBD, Jl Jalur 2, Kelurahan Masigi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
“Satgas sudah terbentuk, tinggal menunggu pengesahan dari bagian hukum,” kata Zulfinasran.
Ia ditunjuk sebagai Ketua Satgas Percepatan MBG Kabupaten Parigi Moutong sesuai arahan Kementerian Dalam Negeri.
“Kami mengusulkan lima lokasi dari total 23 kecamatan,” ujarnya.
Jumlah itu lebih banyak dari minimal tiga lokasi yang diminta pemerintah pusat.
Langkah tersebut diambil untuk menjangkau wilayah rentan dan terpencil di Parigi Moutong.
Zulfinasran mengatakan pihaknya segera menginput data ke Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD).
Pemkab juga akan menggelar rapat lanjutan untuk mematangkan persiapan pelaksanaan program.
Baca juga: Lomba Paduan Suara Kesbangpol, 20 Sekolah se-Kota Palu Rebutkan Hadiah Rp13,5 Juta
“Pelaksanaan program akan dijalankan secara transparan dan akuntabel,” tegasnya.
Menurutnya, laporan hasil pelaksanaan akan disampaikan berjenjang dan berkala kepada Bupati dan Wakil Bupati.
“Kami mendukung penuh program ini demi generasi sehat, cerdas, dan berkualitas,” pungkas Zulfinasran.
Apa Tujuan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)?
Tujuan Utama: Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui penguatan gizi, khususnya bagi anak-anak sekolah dan ibu hamil.
Ini merupakan salah satu langkah strategis untuk mengatasi masalah stunting dan gizi buruk di Indonesia.
Target Penerima: Sasaran utama program ini adalah siswa-siswi dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), serta ibu hamil dan menyusui.
Implementasi: Program ini mulai digulirkan di berbagai sekolah di seluruh Indonesia. Pemerintah menargetkan jutaan penerima manfaat pada tahun-tahun awal pelaksanaannya.
Dampak Ekonomi: Selain dampak pada kesehatan, program MBG juga diharapkan dapat menggerakkan perekonomian masyarakat desa.
Melalui program ini, perputaran uang di desa meningkat karena kebutuhan bahan pangan bergizi dipenuhi oleh komunitas lokal, seperti sayur-mayur, daging, dan telur.
Program MBG ini adalah bagian dari delapan misi Asta Cita yang menjadi visi Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.(*)