Soal Buku Jokowi's White Paper, Projo Tegaskan Tak Keberatan Asal Tidak Mengandung Fitnah

Wakil Ketua Umum relawan Pro-Jokowi (Projo), Freddy Damanik, menanggapi peluncuran buku berjudul Jokowi's White Paper.

Editor: Lisna Ali
Kolase istimewa/Tribunnews.com/Reynas Abdila
BUKU ROY SURYO CS - Wakil Ketua Umum relawan Pro-Jokowi (Projo), Freddy Damanik, menanggapi peluncuran buku berjudul Jokowi's White Paper. 

Rismon juga menganalisis file ijazah yang berformat .jpg.

Analisis ini menggunakan metode ELA (Error Level Analysis).

Ia mengklaim file foto itu tidak asli.

Menurutnya, ditemukan sebaran yang dicurigai sebagai tempelan digital.

Baca juga: Terkait Bebas Bersyarat Setya Novanto, Menkumham: Bukan Ranah Pemerintah

"Kita buktikan tidak asli. Kita membandingkan dengan tiga metode yaitu ELA dengan adaptive brightness scaling, ELA dengan CLAHE (Contrast Limited Adaptive Histogram Equalization), dan overlapping detection."

"Jadi di sini, kita dapatkan sebaran-sebaran yang dicurigai merupakan tempelan-tempelan secara digital," kata Rismon.

Rismon juga menyebut Ijazah Jokowi berbeda dengan milik teman seangkatan, Frono Jiwo.

Perbedaan itu ditemukan setelah diuji dengan beberapa metode.

Penulis lain, Dokter Tifa, juga menyumbang tulisan.

Ia menggunakan metode neuro politica.

Metode ini untuk mengetahui cara berpikir dan perilaku seorang pemimpin.

Tifa menyebut, dari metode itu bisa terlihat kelayakan seorang pemimpin disebut sarjana.

"Jadi pemimpin yang mungkin bukan lulusan sarjana bisa kelihatan dari gesturnya apakah layak disebut sarjana atau tidak. Itu ada ilmunya," paparnya.

Ia mengatakan, itu bisa diketahui dari gestur seorang pemimpin.

Dokter Tifa menjelaskan bahwa buku Jokowi's White Paper akan dijual dalam dua versi dengan harga berbeda, yang dibedakan berdasarkan kualitas cetaknya.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved