Penembakan Diplomat di Peru Diduga Motif Perampokan, Korban Tewas Usai Tarik Uang dari ATM
Penembakan staf Kementerian Luar Negeri RI Zetro Leonardo Purba yang bertugas di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima, Peru
TRIBUNPALU.COM - Penembakan staf Kementerian Luar Negeri RI Zetro Leonardo Purba yang bertugas di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima, Peru diduga berkaitan dengan aksi perampokan.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Anis Matta dikonfirmasi Tribunnews, Selasa (3/9/2025).
Menurut Anis Matta, dugaan tersebut didasarkan pada informasi awal bahwa korban baru saja mengambil uang tunai dari mesin ATM sebelum insiden terjadi.
"Belum ada (informasi lebih lanjut) kecuali bahwa peristiwa beliau baru mengambil uang dari ATM,” ujar Anis di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Wamenlu menambahkan, pihaknya masih menunggu keterangan resmi dari aparat setempat.
Namun, laporan sementara menguatkan dugaan bahwa ini adalah tindakan kriminal.
Baca juga: Wali Kota Palu Akui Minim Sosialisasi Soal Kenaikan PBB-P2
“Jadi ini ada mirip perampokan, tetapi kita sedang menunggu hasil laporan akhirnya. Ini baru laporan sementara seperti itu,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Zetro Leonardo Purba, pria berusia 40 tahun asal Sumatera Utara, ditembak tiga kali oleh orang tak dikenal.
Insiden ini terjadi di distrik Lince, Lima, Ibu Kota Peru.
Korban ditembak hanya beberapa meter dari apartemen tempat tinggalnya.
Saat kejadian, ia baru saja selesai bersepeda bersama istrinya dan bersiap masuk ke dalam apartemen.
Media Peru, Panamericana, menduga pelaku adalah pembunuh bayaran.
Namun, dugaan ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang.
Kematian Zetro menjadi perhatian serius bagi Kementerian Luar Negeri.
Anis Matta menyatakan pihaknya akan segera mengirim surat ke Kementerian Luar Negeri Peru.
Tujuannya adalah untuk mendesak investigasi menyeluruh atas kasus pembunuhan ini.
Kronologis: Ditembak Tiga Kali di Depan Istri
Penembakan terjadi pada Senin malam, 1 September 2025, di Distrik Lince, Kota Lima, Peru.
Zetro, Pejabat Fungsional Penata Kanselerai di KBRI Lima, baru pulang dari kantor dan tengah bersepeda menuju apartemennya.
Di depan pintu masuk gedung tempat tinggalnya, ia dicegat oleh dua pria tak dikenal yang datang menggunakan sepeda motor.
Tanpa peringatan, pelaku melepaskan tiga tembakan, salah satunya mengenai kepala. Zetro sempat dilarikan ke Klinik Javier Prado, namun nyawanya tidak tertolong.
Sang istri, yang berada di lokasi, menyaksikan langsung kejadian tersebut dan kini berada dalam perlindungan polisi bersama anak-anak mereka.
Pelaku Terekam CCTV
Kepolisian Nasional Peru merilis rekaman kamera pengawas yang merekam detik-detik penembakan Zetro Leonardo Purba, staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima.
Dalam rekaman tersebut, seorang pelaku mengenakan helm menembak Purba sebanyak tiga kali hingga tewas.
Kepala Polisi Nasional Peru, Victor Guivar, menduga kuat insiden ini adalah pembunuhan terencana, bukan perampokan.
Dugaan ini menguat setelah polisi tidak menemukan barang berharga yang diambil dari korban.
"Mereka sudah menunggu korban, dan peluru mengenai kepalanya; mereka memang berniat menghabisinya," kata Guivar.
Guivar berspekulasi bahwa pelaku kemungkinan adalah warga negara asing, berdasarkan ciri fisik yang terekam kamera pengawas.
“Berdasarkan ciri fisik yang kami lihat dari kamera pengawas, mereka kemungkinan adalah warga negara asing,” kata Guivar.
Namun, pejabat Indonesia meragukan penilaian tersebut, menjelaskan bahwa Purba, yang baru lima bulan bertugas, tidak pernah menerima ancaman.
Staf KBRI, Irwan Butapierre, menyalahkan tingginya angka kejahatan di ibu kota Peru.
“Peru adalah negara yang tidak aman. Dia hanya bersepeda dengan tenang, tanpa menduga ada bahaya,” kata Butapierre kepada harian La Republica. “Saya tidak tahu mengapa mereka membunuhnya.”
Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, telah menghubungi Menlu Peru, Elmer Schialer, untuk mendesak investigasi menyeluruh dan memastikan perlindungan maksimal bagi seluruh warga negara Indonesia di sana.
“Kami percaya Peru akan memastikan perlindungan maksimal bagi staf kedutaan, keluarga, dan warga negara kami di negara itu,” tulis Sugiono, yang menggunakan satu nama, melalui media sosial.
Profil Zetro Leonardo Purba
Zetro Leonardo Purba adalah sosok diplomat yang dikenal ramah dan profesional.
Ia menikah dan dikaruniai tiga anak.
Kepergian mendadaknya tentu menjadi pukulan berat bagi keluarganya yang kini mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah.
Zetro sering dipanggil dengan nama Zetro Emanuel Purba.
Ia menempuh pendidikan Sarjana Akuntansi dan mengantongi sertifikasi Bendahara Negara Tersertifikasi (BNT) sejak 2018.
Latar belakang pendidikannya mendukung perannya dalam administrasi dan pengelolaan keuangan di perwakilan diplomatik.
Sebagai pribadi, Zetro dikenal pekerja keras dan mudah bergaul.
Rekan-rekannya di berbagai pos diplomatik menggambarkannya sebagai sosok yang selalu bersemangat, baik dalam pekerjaan maupun saat berinteraksi sosial.
Artikel telah tayang di Tribunnews.com
(*)
Pelaku Penembakan Diplomat RI Diduga Pembunuh Bayaran Asing, Ini Kronologinya |
![]() |
---|
Diplomat Muda RI Zetro Purba Tewas Ditembak di Peru, Ini Profilnya |
![]() |
---|
Begini Akal Licik Wadison Bunuh Istri hingga Rekayasa Perampokan, Masukan Tubuh ke Karung |
![]() |
---|
Lantaran Ketahuan Selingkuh, Suami di Serang Tega Bunuh Istri hingga Rekayasa Perampokan |
![]() |
---|
Prabowo dan PM Selandia Baru Sepakat Perkuat Kerja Sama Perdagangan dan Energi Terbarukan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.