Berita Viral

Kisah Pilu Kakak Beradik di Bogor, Rela Gantian Seragam Demi Bisa Sekolah

Kakak beradik bernama Haikal (18) dan Haezar (15) terpaksa harus bergantian memakai seragam sekolah, terutama seragam pramuka

Editor: Lisna Ali
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Kakak beradik bernama Haikal (18) dan Haezar (15) terpaksa harus bergantian memakai seragam sekolah, terutama seragam pramuka, karena keterbatasan ekonomi yang mereka alami. 

TRIBUNPALU.COM - Kisah inspiratif namun pilu datang dari dua pelajar di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kakak beradik bernama Haikal (18) dan Haezar (15) terpaksa harus bergantian memakai seragam sekolah, terutama seragam pramuka, karena keterbatasan ekonomi yang mereka alami.

Keduanya tinggal di Gang Sawo, Desa Bojong Indah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor.

Kondisi mereka jadi perhatian setelah diketahui bahwa Haikal yang duduk di bangku kelas XII SMK harus menunggu adiknya, Haezar yang di kelas IX SMP, pulang sekolah.

Baru setelah Haezar tiba di rumah, Haikal bisa memakai seragam yang sama untuk berangkat ke sekolah.

Perjuangan sederhana ini menunjukkan betapa besar semangat mereka untuk terus menempuh pendidikan di tengah himpitan ekonomi.

Untuk diketahui, Haikal dan Haezar berasal dari keluarga kurang mampu. 

Baca juga: Pembangunan SUTT 150 kV Bunta-Luwuk dan Toili-Ampana Ditargetkan Rampung 2027

Mereka tinggal di sebuah rumah kontrakan petakan yang jauh dari kesan mewah.

Di dalam rumah sederhana tersebut, mereka tinggal bersama ibu yang mengidap gangguan jiwa, nenek yang sudah sepuh, dan seorang adik perempuan yang masih duduk di kelas 3 SD.

Kondisi keluarga mereka semakin berat karena sang ayah telah berpulang ke pangkuan sang Ilahi sejak lima tahun silam, tepatnya pada tahun 2020 lalu.

"Mereka tidurnya sama nenek sama mamanya, ayahnya udah meninggal," ujar tante mereka, Dika Yuniasari, Kamis (18/9/2025), dikutip dari TribunnewsBogor.

Setiap bulannya, keluarga ini harus mengeluarkan biaya sewa kontrakan sekitar Rp700 ribu.

Pengeluaran ini menjadi beban berat yang harus ditanggung di tengah kondisi ekonomi yang sulit.

Biaya tersebut belum termasuk kebutuhan pokok lainnya, seperti untuk makan sehari-hari dan uang jajan sekolah bagi ketiga anak tersebut.

Selama ini, seluruh kebutuhan mereka dicukupi berkat kerja sama dan kepedulian dari keluarga besar.

"Ya kami bekerjasama, sama abang saya, terus dari bantuan juga gitu," ungkap Dika.

Bantuan dari keluarga menjadi penopang utama agar Haikal dan Haezar bisa terus bersekolah dan tidak putus asa dalam mengejar cita-cita mereka.

Tetangga Haikal dan Haezar, Nurma mengaku ingin sekali membantu keluarga tersebut, namun karena keterbatasan yang dimilikinya tak mampu untuk berbuat banyak.

"Ya sebenarnya kasian sih, tapi bagaimana, namanya saya tetangga sama aja," ujarnya.

Baca juga: Bukan Bangkrut, Ternyata Ini Alasan Baim Wong Jarang Muncul di TV dan YouTube

Menurutnya dengan viralnya video kedua pelajar tersebut saat bergantian menggunakan seragam pramuka terdapat hikmah di baliknya.

Ia mengatakan saat ini keluarga tersebut khususnya Haikal dan Haezar telah mendapat banyak perhatian dari berbagai pihak.

"Ya lebih bagus kalo memang viral mah, kalo kata saya lebih banyak yang bantu gitu, buat sehari-hari nya setiap hari juga pusing neneknya," katanya.

Lebih lanjut, Nurma pun berharap kedua pelajar tersebut dan adik perempuannya yang masih duduk di bangku kelas 3 SD mendapat lebih banyak lagi bantuan ke depannya. 

"Soalnya kalo lihat neneknya kasian kadang, kasian udah tua, ngurusin cucu namanya bapaknya engga ada," katanya.(*)

Artikel telah tayang di TribunnewsBogor.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved