Contoh Jawaban Studi Kasus UKMPPG PPG PAI: Masalah Strategi Pembelajaran 500 Kata

Contoh jawaban studi kasus UKMPPG PPG PAI Masalah Strategi Pembelajaran 500 kata

Editor: Imam Saputro
Pixabay/F1Digitals
Ilustrasi Kunci Jawaban - Contoh jawaban studi kasus UKMPPG PPG PAI Masalah Strategi Pembelajaran 500 kata 

3. Apa hasil dari upaya Anda tersebut? 

Siswa mulai lebih aktif dan bertanggung jawab terhadap perannya masing-masing. Diskusi berlangsung lebih hidup, dan ketika presentasi kelompok, hampir semua anggota berani berbicara. 

Hasil evaluasi formatif menunjukkan peningkatan pemahaman tentang konsep toleransi serta sikap kerja sama yang lebih baik.

4. Pengalaman berharga apa yang bisa Anda petik ketika menyelesaikan permasalahan tersebut?

Saya menyadari bahwa strategi pembelajaran tidak cukup hanya memilih metode, tetapi juga harus disesuaikan dengan karakteristik siswa. 

Dengan memberi peran dan tanggung jawab yang jelas, siswa merasa dihargai dan terdorong untuk aktif. 

Hal ini menjadi pengalaman berharga bagi saya dalam merancang pembelajaran yang lebih partisipatif.

B. Contoh Studi Kasus PPG PAI Kemenag 2025 Masalah Strategi Pembelajaran

1. Permasalahan apa yang pernah Anda hadapi? 

Saya mengajar PAI di kelas 6 SD dengan materi Hukum Halal dan Haram (meliputi definisi, dasar hukum, sebab, dan penerapan). Permasalahan utama yang saya hadapi adalah siswa kesulitan mengaitkan konsep halal dan haram dengan keputusan sehari-hari mereka. 

Meskipun mereka mampu menghafal definisi dan dasar hukumnya, mereka bingung saat dihadapkan pada studi kasus sederhana, seperti memilih jajanan di kantin atau menilai kehalalan suatu game yang sedang tren.

Strategi yang saya gunakan sebelumnya, yaitu ceramah dan meminta siswa mencatat daftar barang halal/haram, ternyata terlalu teoritis dan kurang kontekstual. Akibatnya, pemahaman mereka bersifat mekanis (hafalan), bukan penalaran aplikatif. 

Nilai tes tertulis mereka baik, tetapi saat observasi perilaku di luar kelas, banyak yang masih abai terhadap prinsip kehalalan dalam makanan dan tontonan. Partisipasi mereka dalam diskusi sangat rendah karena materi dianggap tidak relevan.

2. Bagaimana upaya Anda untuk menyelesaikannya? 

Saya memutuskan untuk merevisi strategi pembelajaran menjadi Strategi Investigasi Kasus Sederhana dengan model Proyek Mini, yang berfokus pada pengalaman langsung dan diskusi yang dipandu.

  • Pendekatan Case Study & Think-Pair-Share: Saya menyajikan beberapa kartu kasus (kartu dilema) sederhana yang relevan dengan kehidupan siswa (misalnya, "Apakah uang hasil menang lomba game yang curang itu halal?" atau "Apakah jajanan dengan pewarna mencolok di pinggir jalan itu halal dimakan?"). Siswa diminta berpikir sendiri (think), berdiskusi dengan pasangan (pair), lalu berbagi jawaban dengan kelas (share).
  • Food Detective Project (Proyek Mini): Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan diberi tugas untuk menjadi "Detektif Makanan Halal". Mereka diminta membawa label kemasan makanan/minuman dari rumah (yang sudah dikonsumsi) atau mencari informasi tentang produk tertentu. Mereka kemudian menganalisis label tersebut, mencari logo halal MUI, dan menelusuri bahan-bahan yang diragukan (sesuai kaidah syubhat).
  • Presentasi dan Sosialisasi: Setiap kelompok mempresentasikan hasil investigasi mereka dan membuat poster singkat tentang "Pentingnya Memilih Makanan Halal" untuk dipasang di majalah dinding sekolah. Ini mengubah peran mereka dari sekadar siswa menjadi agen sosialisasi nilai PAI.

3. Apa hasil dari upaya Anda tersebut? 

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved