Setelah Ijazah Palsu, Kini Dokter Tifa Ragukan Ibu Kandung Jokowi, Gibran Respons Begini

TRIBUNPALU.COM - Setelah gencar menuding ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) palsu, kini Dokter Tifa bersama Roy Suryo meragukan makam mendiang Sudjiatmi Notomihardjo bukanlah ibu kandung Jokowi.

Sebelumnya, Roy Suryo bersama Dokter Tifa mendatangi makam keluarga Jokowi, pada Selasa (7/10/2025).

Tujuan mereka datang untuk mencari fakta terkait asal-usul keluarga Jokowi.

Makam keluarga Jokowi diketahui berada di kawasan Selokaton, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah.

Dokter Tifa secara terbuka menyuarakan kecurigaannya bahwa mendiang Sudjiatmi Notomihardjo bukan ibu kandung Jokowi.

Klaim tersebut didasarkan pada informasi yang ia peroleh dari warga lokal Solo.

"Warga Solo mengatakan kalau ibu Sudjiatmi ini adalah ibu tiri dari Joko Widodo," kata Dokter Tifa.

Baca juga: Matindas J Rumambi Desak Polda Sulteng Ambil Alih Kasus Eksploitasi Anak di Bangkep

Ada juga versi yang menyebut Sudjiatmi adalah ibu angkat Jokowi.

"Kalau ibu tiri kan konsepnya pak Widjiatno Notomihardjo adalah bapak kandung Joko Widodo dan ibu Sudjiatmi ini adalah salah satu istri dari bapak Widjiatno Notomihardjo," sambungnya.

Dokter Tifa kemudian memberikan analisis terkait tanggal lahir Widjiatno Notomihardjo dan Sudjiatmi.

Ia menyoroti jarak usia antara Bapak Widjiatno Notomihardjo (lahir 30 Desember 1940) dan Jokowi (lahir 21 Juni 1961).

Menurutnya, Bapak Widjiatno Notomihardjo masih berusia 19 tahun saat Jokowi lahir.

Doter Tifa menyebut hal ini tidak lazim.

"Yang menarik dari tanggal kelahiran bapak Widjiatno Notomihardjo dan ibu Sujiatmi. Ini juga menjadi perdebatan, pak Widjiatno Notomihardjo ini lahir 30 Desember 1940. Sementara pak Jokowi itu lahir 21 Juni 1961," katanya.

Demikian pula dengan Ibu Sudjiatmi (lahir 15 Februari 1943).

"Kalau ibu tiri kan konsepnya pak Widjiatno Notomihardjo adalah bapak kandung Joko Widodo dan ibu Sudjiatmi ini adalah salah satu istri dari bapak Widjiatno Notomihardjo," sambungnya.

Ia melahirkan Jokowi pada usia 18 tahun.

Baca juga: Polisi Tahan 5 Pelaku Pencabulan Remaja 13 Tahun di Banggai Kepulauan, Termasuk Ibu Korban

Tifa menilai usia 18 tahun untuk melahirkan Joko Widodo adalah usia yang muda sekali.

"Ibu Sudjiatmi juga lahir 15 Febuari 1943, jadi muda sekali kalau seandainya ini benar ibu kandung dari seseorang yang lahir 21 Juni 1961. Kan muda sekali ketika melahirkan Joko Widodo," ujar dia.

Berdasarkan analisis dan pengamatan makam, Tifa berhipotesis bahwa ada hal yang janggal.

Ia menduga, Jokowi kemungkinan memiliki ibu kandung lain.

"Kita bisa berhipotesis bahwa ini bukan ibu kandung Joko Widodo, jadi ada ibu lagi," kata dia.

Respons Gibran Rakabuming Raka

Menanggapi kunjungan Dokter Tifa dan Roy Suryo ke makam neneknya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka merespons santai.

Gibran menyatakan tidak keberatan sama sekali dengan kunjungan tersebut.

Ia justru berterima kasih atas ziarah yang dilakukan Roy Suryo dan Dokter Tifa.

Respons ini diberikan Gibran melalui pesan singkat pribadi kepada wartawan pada Jumat (10/9/2025).

Gibran menegaskan, makam keluarga Presiden Jokowi boleh dikunjungi oleh siapa pun.

"Makam tersebut adalah makam keluarga," ujar Gibran.

"Siapa pun boleh melakukan ziarah kubur dan mendoakan almarhum kakek dan almarhumah nenek kami," pungkasnya.

Baca juga: Ammar Zoni Jadi Penampung Narkoba di Lapas, Keluarga Kecewa, Rencana Bebas Kandas

Peradi Bersatu Soroti Roy yang ke Makam

Sekjen Peradi Bersatu Ade Darmawan menyoroti maksud dari Roy Suryo Cs melakukan aksi ke makam keluarga Jokowi.

Ade Darmawan mengaku sangat prihatin.

"Ada yang sangat menyedihkan, yang menyedihkan adalah teroris datang ke makam, ini hubungannya makam apa sih, apa sih makam ini teman-teman coba teman-teman ini analogi kita jadi buntu gara-gara orang-orang seperti ini," ucapnya kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (9/10/2025).

Terpisah Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman menilai tindakan Roy Suryo dan Tifauzia Tyassuma, nama lengkap dr Tifa, tidak bermoral dan hanya mengejar sensasi.

 "Mereka kehabisan akal untuk menjelek-jelekkan dan memfitnah Pak Jokowi, akhirnya pergi ke makam yang entah apa relevansinya,” kata Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman dikutip dari laman resmi, Kamis (9/10/2025).

Menurut Andi, mereka telah berniat buruk saat mengunjungi makam keluarga Jokowi.(*)

Artikel telah tayang di TribunMedan.com