Palu Hari Ini
Program Perlindungan Bahasa Kaili: Upaya Balai Bahasa Sulteng Lestarikan Warisan Budaya
Program ini melibatkan Kota Palu serta kabupaten Sigi dan Donggala sebagai wilayah utama pengguna bahasa Kaili.
TRIBUNPALU.COM, PALU – Balai Bahasa Sulawesi Tengah menjalankan program perlindungan bahasa Kaili sebagai bagian dari upaya melestarikan bahasa daerah yang mulai terancam punah.
Program ini melibatkan Kota Palu serta Kabupaten Sigi dan Donggala sebagai wilayah utama pengguna bahasa Kaili.
Kepala Balai Bahasa Sulteng, Syarifuddin, menjelaskan program ini mencakup pelatihan guru bahasa daerah, pengembangan bahan ajar, dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keberlangsungan bahasa Kaili.
Baca juga: Daftar Lengkap Promo Pay Day Akhir Bulan di Blibli, Hemat Belanja Online hingga 70 Persen
Melalui pelatihan intensif bagi para guru dan pengembangan kurikulum, diharapkan bahasa Kaili dapat terus diajarkan di sekolah-sekolah serta digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh generasi muda.
“Revitalisasi bahasa Kaili adalah langkah krusial untuk mempertahankan identitas budaya Sulawesi Tengah di tengah perkembangan zaman yang pesat,” ungkap Syarifuddin.
Selain itu, Balai Bahasa juga mendorong sinergi dengan Pemerintah Kota Palu untuk mendukung program ini dengan menginisiasi kebijakan pelestarian bahasa daerah dan membentuk tim pengawas penggunaan Bahasa Indonesia yang tepat.
Pada 23 September 2025 mendatang, akan digelar penandatanganan nota kesepahaman kerja sama bidang bahasa dan sastra bersama kepala daerah se-Sulteng, yang diharapkan dapat memperkuat komitmen bersama dalam pelestarian bahasa dan budaya lokal.
Baca juga: Bahasa Daerah Terancam Punah, Balai Bahasa Libatkan Palu dalam Program Pelindungan
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan masyarakat, Balai Bahasa optimistis bahasa Kaili dapat tetap hidup dan berkembang, sekaligus memperkuat identitas dan warisan budaya Sulawesi Tengah.
Peran dan Fungsi Utama Balai Bahasa
Balai Bahasa Sulteng memiliki peran sentral dalam menjaga kelestarian bahasa dan sastra di daerah. Fungsinya mencakup:
Pembinaan dan Pelatihan: Mengadakan berbagai pelatihan untuk guru, siswa, jurnalis, dan masyarakat umum terkait penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Penelitian dan Dokumentasi: Melakukan penelitian terhadap bahasa-bahasa daerah yang ada di Sulawesi Tengah.
Salah satu program penting adalah pendokumentasian bahasa yang terancam punah.
Baca juga: Balai Bahasa Sulteng Dorong Kota Palu Jadi Kota Penggerak Pemartabatan Bahasa Indonesia
Penyuluhan dan Lokakarya: Menggelar kegiatan penyuluhan di berbagai instansi pemerintah, sekolah, dan perguruan tinggi untuk meningkatkan pemahaman tentang kaidah bahasa Indonesia.
Publikasi: Menerbitkan berbagai buku, jurnal, dan majalah yang berisi hasil penelitian dan karya sastra. Salah satunya adalah majalah kebahasaan dan kesastraan bernama "Tadulako".(*)
Kota Palu
Balai Bahasa Sulawesi Tengah
Balai Bahasa Sulteng
Syarifuddin
Wali Kota Palu
Hadianto Rasyid
bahasa daerah
Kaili
Kabupaten Sigi
Donggala
Bahasa Daerah Terancam Punah, Balai Bahasa Libatkan Palu dalam Program Pelindungan |
![]() |
---|
Balai Bahasa Sulteng Dorong Kota Palu Jadi Kota Penggerak Pemartabatan Bahasa Indonesia |
![]() |
---|
PDGI Cabang Palu Siapkan Muscab dan Seminar Nasional, Bahas Peran Dokter Gigi Pasca UU Kesehatan |
![]() |
---|
BFI Finance Gelar Fit & Fun Day di Palu, Ajak Masyarakat Hidup Sehat dan Produktif |
![]() |
---|
Rockin Fest 2025 Siap Suguhkan Festival Musik Terbesar di Kota Palu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.