Palu Hari Ini

SMAN 1 Palu Perketat Pengawasan Usai Dugaan Siswa Bawa Narkoba

Seorang siswa berinisial A diamankan oleh pihak berwajib pada Jumat (19/9/2025), setelah ditemukan membawa tembakau yang dicurigai sebagai ganja.

|
Editor: Fadhila Amalia
Robit/TribunPalu.com
KASUS NARKOTIKA - Kepala SMAN 1 Palu Dahlan M Saleh bersama Wakasek Humas Muh Aqsha Mursal saat memberikan keterangan terkait pengawasan pascakejadian dugaan narkoba, Senin (22/9/2025). 

TRIBUNPALU.COM, PALU – SMA Negeri 1 Palu mengambil langkah tegas memperketat pengawasan terhadap para siswa, menyusul dugaan kepemilikan barang mencurigakan yang diduga narkotika oleh salah satu pelajarnya.

Seorang siswa berinisial A diamankan oleh pihak berwajib pada Jumat (19/9/2025), setelah ditemukan membawa tembakau yang dicurigai sebagai ganja.

Kepala SMA Negeri 1 Palu, Dahlan M Saleh, mengungkapkan bahwa kasus ini terungkap berkat kewaspadaan guru terhadap gerak-gerik mencurigakan siswa di lingkungan sekolah.

Baca juga: Demo di Morowali, Jalanan Dipenuhi Tuntutan, Massa Desak Copot Kadis Pendidikan

"Temuan ini berasal dari guru yang memperhatikan aktivitas mencurigakan siswa tersebut. Saat diperiksa, ditemukan barang yang diduga ganja di dalam tasnya," jelas Dahlan saat ditemui di sekolah, Senin (22/9/2025).

Setelah penemuan tersebut, pihak sekolah langsung menghubungi Satresnarkoba Polresta Palu untuk menindaklanjuti.

Siswa "A" kemudian dibawa ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Berdasarkan hasil tes urine, siswa tersebut dinyatakan negatif dari seluruh zat narkotika, termasuk ganja, sabu, dan obat keras lainnya.

Baca juga: Kerja Sama dengan BNN, SMK Negeri 3 Palu Pantau Siswa Pengguna Narkoba Selama Enam Bulan

Selain itu, barang bukti yang semula dicurigai sebagai ganja juga dinyatakan negatif berdasarkan uji laboratorium.

Meskipun tidak terbukti secara hukum membawa narkoba, pihak sekolah tetap akan memberi sanksi kepada siswa tersebut.

"Kami sedang merapatkan hal ini. Meski hasilnya negatif, membawa barang seperti itu ke sekolah tetap melanggar aturan. Ada sanksi internal yang akan diberikan," tegas Dahlan.

Ia menambahkan, insiden ini menjadi pengingat penting bahwa sekolah perlu semakin ketat dalam mengawasi aktivitas siswa di dalam maupun di luar kelas.

Baca juga: Sabu 7 Kg dan 25 Ekstasi Diamankan, Polda Sulteng Selidiki Jaringan Besar

“Kejadian ini menjadi momentum untuk memperkuat sistem pengawasan kami. Rokok, vape, apalagi narkoba, semuanya dilarang keras di lingkungan sekolah,” ujar Dahlan.

Wakasek Humas SMAN 1 Palu, Muh Aqsha Mursal, juga menyampaikan bahwa sekolah akan meningkatkan komunikasi dengan orang tua dan memperkuat pendidikan karakter siswa.

"Kami ingin memastikan anak-anak paham akan bahaya narkotika dan pentingnya menjaga lingkungan belajar yang sehat," ujarnya.

Baca juga: BREAKINGNEWS: Tolak Kepemimpinan Kadis Pendidikan Morowali, Warga Gelar Aksi Bakar Ban

SMAN 1 Palu selama ini dikenal dengan komitmen tinggi terhadap disiplin, dan insiden ini mendorong sekolah untuk terus melakukan evaluasi internal agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Efek Narkotika pada Tubuh

Narkotika, atau yang juga dikenal sebagai Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya), memiliki beragam efek yang sangat merusak pada tubuh, baik dalam jangka pendek maupun panjang. 

Efek ini bisa berbeda-beda tergantung jenis zat yang digunakan, dosis, cara penggunaan, dan kondisi kesehatan penggunanya.

Efek Jangka Pendek

Perubahan pada sistem saraf: Narkotika dapat memengaruhi otak dan sistem saraf pusat. 

Ini bisa menyebabkan perubahan suasana hati, halusinasi, delusi, kecemasan, dan bahkan kepanikan.

Gangguan fisik: Penggunaan narkotika bisa menyebabkan mual, muntah, pusing, sakit kepala, dan detak jantung yang tidak teratur.

Penurunan fungsi kognitif: Pengguna sering mengalami kesulitan untuk berpikir jernih, mengingat, dan berkonsentrasi.

Efek Jangka Panjang

Kerusakan otak permanen: Penggunaan narkotika dalam jangka waktu lama dapat merusak sel-sel otak dan mengganggu fungsi kognitif, memori, dan kemampuan belajar.

Penyakit mental: Narkotika bisa memicu atau memperburuk kondisi kesehatan mental seperti depresi, paranoid, skizofrenia, dan gangguan kecemasan parah.

Kerusakan organ: Penggunaan narkotika dapat merusak organ-organ vital seperti jantung, ginjal, dan hati. Overdosis bisa menyebabkan gagal jantung atau gagal napas yang berujung pada kematian.

Kecanduan: Efek paling berbahaya adalah kecanduan itu sendiri. Kecanduan adalah penyakit kronis yang menyebabkan perubahan pada otak sehingga pengguna merasa sangat sulit untuk berhenti, meskipun mereka menyadari dampak negatifnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved