Raffi Ahmad Kembali Diterpa Isu Pencucian Uang, Hotman Paris: Jangan Nyinyir

TRIBUNPALU.COM - Isu Pencucian Uang kembali menerpa presenter kondang Raffi Ahmad.

Tudingan ini muncul seiring dengan kekayaan fantastis yang dimiliki oleh suami Nagita Slavina tersebut.

Mendengar hal itu, pengacara kondang Hotman Paris dengan tegas membela ayah dari tiga anak itu.

Hotman Paris menyebut tuduhan tersebut sebagai fitnah keji.

Bahkan, Hotman Paris menuntut para penuduh untuk membuktikan klaim mereka dengan membawa bukti langsung ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atau Kejaksaan.

"Buktikan, ini rekeningnya langsung bawa pasukan ke KPK, bawa ke Kejaksaan, selesai kan," ujar Hotman, seperti dikutip dari kanal YouTube Cumicumi, Selasa (9/9/2025).

Hotman menyebut pihak yang menuduh tanpa bukti sebagai pengecut dan iri dengan kesuksesan Raffi Ahmad.

Baca juga: Dihujat Karena Kasus Aborsi, Vadel Badjideh Berharap Orang Tua Tak Jadi Sasaran

Menurutnya, tuduhan yang hanya disampaikan melalui media tanpa dasar kuat merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab.

"Kalau ngomong aja di TV itu namanya pengecut kalau cuma nuduh doang ya."

"Makanya itu namanya pengecut dan enggak tahan lihat kesuksesan orang. Jangan gitulah."

"Semakin kau nyinyir, semakin hancur nasibmu," paparnya.

Lebih lanjut, Hotman Paris menekankan bahwa Raffi Ahmad adalah sosok yang baik hati. 

Ia bahkan mengungkapkan pernah menyarankan Raffi untuk melaporkan balik para penuduh dengan Undang-Undang ITE, namun Raffi menolak.

"Saya pernah bilang lapor balik Undang-Undang ITE dia enggak mau. Kalau sudah terang-terangan bukan hasil korupsi, dia enggak mau," tutup Hotman.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini, 9 September 2025 di Sulawesi Tengah, Buol dan Sigi Diguyur Hujan Sedang

Kekayaan Raffi Ahmad

Harta kekayaan Raffi Ahmad dilaporkan mencapai Rp 1.170.051.703.242 (Rp1,17 triliun).

Data itu diambil berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara, Raffi Ahmad yang kini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni.

Namun, Raffi Ahmad memiliki utang sebanyak Rp 136.055.312.674 (Rp136 miliar).

Sehingga harta kekayaan Raffi Ahmad jumlahnya Rp 1.033.996.390.568 (Rp1,03 triliun).

Raffi Ahmad lantas membocorkan sumber kekayaannya yang mencapai triliunan tersebut.

Ia pun membantah isu Pencucian Uang yang selama ini menyeret dirinya.

"Ya namanya pengusaha, ada aja utangnya. Kalo dilunasi sebenarnya ya bisa aja sih," jelas Raffi Ahmad sambil tertawa dikutip dari YouTube TRANS7 OFFICIAL pada Selasa (4/2/2025),

"Ini semua hanya sementara. Untuk klarifikasi saja, memang hasil kerja keras itu insyaAllah membuahkan hasil."

"Saat menjadi pejabat kan kita harus melaporkan ke LHKPN. Ini udah jadi peraturan," terangnya.

Raffi menjelaskan lamanya harta kekayaan rilis di LHKPN bukan karena kesulitan menerka harta kekayaannya.

Namun registrasi di website LHKPN bagi pejabat baru memang membutuhkan waktu.

Raffi Ahmad menyakini harta yang tertera di LHKPN merupakan hartanya yang bisa dicek.

Ia juga menambahkan harta tersebut bersumber dari kerja kerasnya bekerja selama 25 tahun terakhir.

"Semua bisa dicek. Semuanya ya memang hasil kerja keras dari dulu tahun 2000 sampai 2025," terangnya.

Raffi pun menampik sumber kekayaannya berasal dari Pencucian Uang.

Tuduhan Pencucian Uang Bukan yang Pertama

Tuduhan terhadap Raffi Ahmad terkait Pencucian Uang juga pernah mencuat pada awal tahun 2024.

Tuduhan ini dilontarkan oleh National Corruption Watch (NCW).

Raffi Ahmad dituding memiliki ratusan rekening yang digunakan untuk menampung dana ilegal dari para terduga koruptor.

Tuduhan ini menarik perhatian publik dan memicu respons luas dari berbagai pihak.

Raffi Ahmad sendiri secara tegas membantah tuduhan tersebut.

Ia menyatakan bahwa kekayaannya murni berasal dari kerja kerasnya selama puluhan tahun sebagai artis dan dari berbagai bisnis yang ia bangun, terutama RANS Entertainment.

Meski demikian, perlu dicatat bahwa beberapa video hoaks juga sempat beredar, mengklaim Raffi Ahmad ditangkap polisi terkait Pencucian Uang senilai triliunan rupiah.

Namun, klaim-klaim tersebut telah dikonfirmasi sebagai berita bohong.(*)

Artikel telah tayang di Tribunnews.com