Sulteng Hari Ini

Kebaya Senator Febriyanthi di Sidang MPR RI 2025 Jadi Simbol Elegansi dan Patriotisme

Busana dikenakannya tak sekadar menunjukkan keanggunan, juga menjadi simbol kuat patriotisme di tengah peringatan Hari Kemerdekaan ke-80.

Editor: Regina Goldie
HANDOVER
Tampil anggun dalam balutan kebaya bernuansa merah, Senator Febriyanthi mencuri perhatian saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI 2025 di Kompleks Parlemen, Jakarta. 

TRIBUNPALU.COM - Tampil anggun dalam balutan kebaya bernuansa merah, Senator Febriyanthi mencuri perhatian saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI 2025 di Kompleks Parlemen, Jakarta.

Busana yang dikenakannya tak sekadar menunjukkan keanggunan, tetapi juga menjadi simbol kuat patriotisme di tengah peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia.

Senator asal Sulawesi Tengah, Febriyanthi Hongkiriwang hadir dalam Sidang Tahunan MPR RI 2025, bersamaan dengan Sidang Paripurna I DPD RI Masa Sidang I Tahun 2025/2026.

Mengenakan busana kebaya, ia hadir bersama para wakil rakyat lainnya untuk mendengarkan langsung laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan arah kebijakan pemerintah ke depan.

Baca juga: Pelantikan Kepala OPD Buol, Bupati Lantik 11 Pejabat Baru Sekaligus

Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025) pagi, dipenuhi nuansa khidmat. 

Seluruh pandangan tertuju pada mimbar utama, tempat Presiden RI menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR RI 2025, bersamaan dengan Sidang Paripurna I DPD RI Masa Sidang I Tahun 2025/2026.

Presiden RI dalam pidatonya memaparkan tiga agenda utama:

• Laporan kinerja lembaga-lembaga negara, sebagai bentuk akuntabilitas di hadapan rakyat.

• Pidato kenegaraan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, yang sarat pesan persatuan dan semangat membangun menuju Indonesia Emas 2045.

• Pengantar RUU APBN Tahun Anggaran 2026, yang menjabarkan prioritas pembangunan dan kebijakan fiskal tahun depan.
Bagi Febriyanthi, momen ini lebih dari sekadar agenda tahunan. Ia melihatnya sebagai kesempatan untuk mengukur langkah bangsa sekaligus menyatukan visi demi kemajuan daerah dan negara.

“Pidato Presiden hari ini memberi gambaran jelas arah pembangunan. Ini menjadi pegangan kami di DPD RI untuk memperjuangkan kepentingan daerah agar sejalan dengan visi nasional,” ungkapnya usai sidang.

Baca juga: Anggota DPRD Tegaskan Jangan Ada Agenda Politik Tersembunyi di Parigi Moutong

Sidang yang dihadiri Presiden, Wakil Presiden, para menteri, pimpinan lembaga negara, dan seluruh anggota MPR ini berlangsung lancar dan penuh rasa kebangsaan.

Lagu kebangsaan Indonesia Raya bergema mengawali sidang, mengingatkan semua yang hadir bahwa perjuangan membangun negeri masih panjang, namun tujuan besarnya satu: kesejahteraan rakyat Indonesia.

Menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, sidang ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan dan kekuatan bagi bangsa untuk melangkah ke masa depan yang lebih gemilang. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved