Musda Golkar Sulteng
Dukungan Menguat Jelang Musda, Amran Bakir Nai Sebut Golkar Sulteng Butuh Arus Abdul Karim
Menurut Amran, rekam jejak Arus Abdul Karim layak menjadi pertimbangan DPP Golkar.
Sejarah Partai Golkar di Sulawesi Tengah (Sulteng) tidak bisa dilepaskan dari peran sentralnya dalam panggung politik nasional, terutama selama era Orde Baru.
Golkar, yang pada awalnya merupakan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), menjadi kekuatan politik dominan di seluruh Indonesia, termasuk di Sulteng.
Berikut adalah gambaran singkat mengenai sejarah Golkar di Sulteng:
Di masa Orde Baru, Golkar bukanlah sebuah partai politik, melainkan sebuah "golongan fungsional" yang menjadi alat politik utama rezim Soeharto. Di Sulawesi Tengah, seperti di provinsi lainnya, Golkar mendominasi setiap pemilihan umum.
Kemenangan Mutlak: Golkar selalu meraih kemenangan mutlak dalam setiap Pemilu dari tahun 1971 hingga 1997.
Kemenangan ini didukung oleh struktur organisasi yang kuat, mulai dari pusat hingga ke desa-desa, serta keterlibatan birokrasi dan militer.
Tokoh-tokoh Penting: Banyak tokoh penting dari Sulteng yang memiliki peran strategis di Golkar dan pemerintahan, termasuk para mantan Gubernur seperti Ghalib Lasahido dan Abdul Azis Lamadjido, serta Bandjela Paliudju.
Mereka merupakan representasi kekuatan Golkar di tingkat lokal.(*)
Belum Ada Penantang Arus Abdul Karim di Hari Kedua Pendaftaran Musda Golkar Sulteng |
![]() |
---|
Jelang Musda Golkar Sulteng ke-11, Amran Bakir Nai Minta 2.500 Kader Kawal Kualitas Forum |
![]() |
---|
Persiapan Jelang Musda ke-11 DPD Golkar Sulteng Capai 90 persen |
![]() |
---|
Pendaftaran Calon Ketua Golkar Sulteng Bergulir 20-22 Agustus, Wajib Kantongi 30 Persen Dukungan |
![]() |
---|
Imelda Liliana Muhidin Siap Maju Ketua Golkar Sulteng, Sinyal Kuat Jelang Musda XI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.