Musda Golkar Sulteng

Dukungan Menguat Jelang Musda, Amran Bakir Nai Sebut Golkar Sulteng Butuh Arus Abdul Karim

Menurut Amran, rekam jejak Arus Abdul Karim layak menjadi pertimbangan DPP Golkar. 

Penulis: Zulfadli | Editor: mahyuddin
HANDOVER
Sekretaris DPD Golkar Sulteng, Amran Bakir Nai, menyebut sebagian besar pemegang hak suara masih menginginkan kepemimpinan Arus Abdul Karim.  

Sejarah Partai Golkar di Sulawesi Tengah (Sulteng) tidak bisa dilepaskan dari peran sentralnya dalam panggung politik nasional, terutama selama era Orde Baru.

Golkar, yang pada awalnya merupakan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), menjadi kekuatan politik dominan di seluruh Indonesia, termasuk di Sulteng.

Berikut adalah gambaran singkat mengenai sejarah Golkar di Sulteng:

Di masa Orde Baru, Golkar bukanlah sebuah partai politik, melainkan sebuah "golongan fungsional" yang menjadi alat politik utama rezim Soeharto. Di Sulawesi Tengah, seperti di provinsi lainnya, Golkar mendominasi setiap pemilihan umum.

Kemenangan Mutlak: Golkar selalu meraih kemenangan mutlak dalam setiap Pemilu dari tahun 1971 hingga 1997.

Kemenangan ini didukung oleh struktur organisasi yang kuat, mulai dari pusat hingga ke desa-desa, serta keterlibatan birokrasi dan militer.

Tokoh-tokoh Penting: Banyak tokoh penting dari Sulteng yang memiliki peran strategis di Golkar dan pemerintahan, termasuk para mantan Gubernur seperti Ghalib Lasahido dan Abdul Azis Lamadjido, serta Bandjela Paliudju.

Mereka merupakan representasi kekuatan Golkar di tingkat lokal.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved