PT Vale

Program PPM PT Vale Patahkan Ketergantungan Petani Padi Morowali pada Pupuk Kimia

Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Vale Indonesia berhasil mematahkan mitos di kalangan petani padi Kecamatan Bungku Timur

Editor: Lisna Ali
handover
Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Vale Indonesia berhasil mematahkan mitos di kalangan petani padi Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, yang meyakini pertanian harus selalu menggunakan zat kimia.  

TRIBUNPALU.COM - Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Vale Indonesia berhasil mematahkan mitos di kalangan petani padi Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, yang meyakini pertanian harus selalu menggunakan zat kimia. 

Melalui Program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB), petani kini beralih ke metode budidaya organik atau System of Rice Intensification (SRI).

Awalnya, metode SRI ini diragukan oleh petani yang selama ini bergantung pada pupuk dan pestisida kimia sintetis.

Namun, berkat pola interaksi yang diterapkan Tim PPM mampu meyakinkan masyarakat Kecamatan Bungku Timur untuk mencoba SRI Organik.

Sebanyak 11 petani menyatakan kesiapannya untuk turut serta dalam program PSRLB yang dijalankan PT Vale Indonesia di wilayah operasional pemberdayaan.

Para petani itu kemudian mulai diikutkan pelatihan teknis sekitar awal tahun 2022.

Baca juga: Banggai Dapat Perak dan Perunggu, Donggala Medali Emas di POPDA Sulteng 2025

Dalam pelatihan program PSRLB yang berlangsung selamat 4 hari dan dilanjutkan langsung implementasi di lapangan, mereka diberi pemahaman tentang pentingnya pertanian berkelanjutan dan bagaimana mengelola hasil pertanian.

Memasuki musim tanam tahun 2022,  11 petani yang telah mengikuti pelatihan teknis mulai menanam padi menerapkan Metode Budidaya Padi Organik atau SRI Organik di atas lahan seluas 1,1 hektare.

Relatif tak luas, namun menjadi embrio pengetahuan teknis bertani tanpa bahan kimia bagi petani sawah di Kecamatan Bungku Timur.

Awal bulan Agustus 2022, kelompok tani ini panen raya padi organik.

Hasil jerih payah serta keteguhan 11 petani menggunakan metode SRI Organik, membuahkan hasil menggembirakan.

Panen padi organik tahap perdana mampu mencapai  3 ton per hektare dalam bentuk gabah kering Giling.

Hasil itu melampui sistem pertanian menggunakan metode konvensional yang mengandalkan pestisida dan pupuk kimia.  

Salah seorang petani asal Desa Kolono, Fadlun yang ikut dalam program PSRLB menyampaikan kegembiraannya atas keberhasilan pada panen  perdana itu. 

Fadlun awalnya ragu dengan metode SRI.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved