Banggai Hari Ini

Setelah Riset, BRIDA Banggai Dorong Pengembangan Kelapa Dalam Babasal

Kelapa Dalam Babasal Taima juga telah mengantongi Indikasi Geografis dari Kementerian Hukum.

Penulis: Alisan | Editor: mahyuddin
Alisan/TribunPalu
KELAPA BANGGAI - Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah melaksanakan delapan kali riset.  Termasuk tentang kelapa dalam Babasal Desa Taima, Kecamatan Bualemo. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Alisan Lasande

TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah melaksanakan delapan kali riset. 

Termasuk tentang Kelapa Dalam Babasal di Desa Taima, Kecamatan Bualemo.

Kepala Brida Banggai Andi Nur Syamsi mengatakan, peneliti BRIN dilibatkan dalam riset itu.

Sabut dan daging Kelapa Dalam Babasal Taima lebih tebal. 

"Peneliti dari BRIN bilang cocok dibuat kopyor," tuturnya, Sabtu (6/9/2025).

Kelapa Dalam Babasal Taima juga telah mengantongi Indikasi Geografis dari Kementerian Hukum.

Baca juga: Bupati Banggai Kucurkan Rp2 Miliar untuk Renovasi Masjid Agung

Daerah lain tak bisa lagi mengakui kelapa Babasal Taima setelah adanya sertifikat.

"Sama seperti pisang lowe," tuturnya.

Andi Nur mengakui, penelitian BRIN juga mengungkap potensi ekonomi dari sabut kelapa.

"Capai Rp1,9 triliun," ujarnya.

Brida berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Banggai untuk memaksimalkan potensi sabut kelapa.

"Kita hanya koordinatif, bukan eksekusi," kata Andi Nur.

Kabupaten Banggai memiliki potensi kelapa yang sangat besar, menjadikannya sentra kelapa dalam di Sulteng.

Baca juga: Viral! Ibu dan Dua Anak di Bandung Tewas, Tinggalkan Surat Wasiat Pilu Soal Utang Keluarga

Potensi ini didukung oleh luasnya lahan perkebunan dan tingginya produktivitas kelapa.

Data diperoleh TribunPalu.com, luas lahan perkebunan kelapa di Kabupaten Banggai mencapai 59.662 hektare dengan jumlah pohon produktif mencapai 4,5 juta batang.

Rata-rata produksi kelapa Kabupaten Banggai mencapai 50.760 ton per tahun.

Selain itu, telah ditemukan varietas unggul lokal bernama Kelapa Dalam Babasal yang memiliki potensi produksi tinggi, mencapai 3,2 ton kopra/hektare/tahun.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved