OJK Sulteng

OJK Sulteng Catat 685 Ribu Akun Tabungan Pelajar, 30 Persen Tak Aktif

Ia menyebut, sepanjang 2025 telah tercatat 685.230 akun tabungan pelajar dengan total nominal mencapai Rp126 miliar.

|
Penulis: Robit Silmi | Editor: Regina Goldie
TRIBUNPALU.COM
Kepala OJK Sulawesi Tengah, Bonny Hardi Putra, mengungkapkan perkembangan tabungan pelajar di daerah ini saat menghadiri Bulan Literasi Keuangan 2025 di Auditorium UIN Datokarama Palu, Jl Diponegoro, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi

TRIBUNPALU.COM, PALU – Kepala OJK Sulawesi Tengah, Bonny Hardi Putra, mengungkapkan perkembangan tabungan pelajar di daerah ini saat menghadiri Bulan Literasi Keuangan 2025 di Auditorium UIN Datokarama Palu, Jl Diponegoro, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat.

Ia menyebut, sepanjang 2025 telah tercatat 685.230 akun tabungan pelajar dengan total nominal mencapai Rp126 miliar.

Namun, dari jumlah itu, sekitar 30 persen atau 265.828 akun masuk kategori dormant alias tidak aktif.

“Artinya adik-adik pelajar kurang aktif melakukan kegiatan menabung,” jelas Bonny dalam kegiatan yang juga menjadi puncak peringatan Hari Indonesia Menabung, Rabu (20/8/2025).

Baca juga: OJK Sulteng Catat 685 Ribu Akun Tabungan Pelajar, 30 Persen Tak Aktif

Menurutnya, tantangan ke depan bukan hanya menambah jumlah rekening, tetapi juga memastikan para pelajar rutin melakukan transaksi tabungan.

“Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan awareness pemerintah, masyarakat, serta instansi pendidikan untuk menanamkan budaya menabung, terutama dalam pengelolaan keuangan,” ujarnya.

Acara tersebut dihadiri ratusan pelajar, instansi pemerintah kota dan provinsi, perbankan, hingga perusahaan asuransi.

Literasi Keuangan OJK 

Literasi keuangan OJK adalah program dan upaya yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan masyarakat dalam mengelola keuangan, terutama yang berkaitan dengan produk dan layanan jasa keuangan seperti perbankan, asuransi, investasi, dan pinjaman.

Tujuan utama literasi keuangan OJK:

1. Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk/layanan keuangan.
2. Mendorong masyarakat agar bisa mengelola keuangan secara bijak dan mandiri.
3. Melindungi masyarakat dari risiko penipuan atau produk keuangan ilegal (seperti investasi bodong dan pinjol ilegal).
4. Meningkatkan inklusi keuangan (semakin banyak orang yang menggunakan layanan keuangan secara aman dan tepat). (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved