Sigi Hari Ini

Empat Tahun Berkiprah, Indonesia Mengajar Pamit dari Kabupaten Sigi Sulteng

Ia menambahkan, meskipun program Indonesia Mengajar telah resmi berakhir, semangat untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan tetap berlanjut.

|
Andika/TribunPalu
INDONESIA MENGAJARSetelah empat tahun berjalan, program Indonesia Mengajar resmi pamit dari Kabupaten Sigi dalam acara penutupan yang digelar di Aula Kantor Bupati Sigi, Desa Bora, Kecamatan Sigi Kota, Kamis (11/9/2025). 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Andika Satria Bharata

TRIBUNPALU.COM, SIGI – Setelah empat tahun berjalan, program Indonesia Mengajar resmi pamit dari Kabupaten Sigi dalam acara penutupan yang digelar di Aula Kantor Bupati Sigi, Desa Bora, Kecamatan Sigi Kota, Kamis (11/9/2025).

Acara penutupan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi, Nuim Hayat, Kepala Dinas Pendidikan Anwar, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, perwakilan DPRD Sigi, TP-PKK, serta para camat dari wilayah sasaran program.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sigi, Anwar, menyampaikan bahwa program hasil kerja sama dengan yayasan Indonesia Mengajar telah memberi kontribusi nyata terhadap pendidikan di wilayah terpencil.

Baca juga: Penutupan Program Indonesia Mengajar di Sigi, Sekda Apresiasi Kontribusi untuk Dunia Pendidikan

"Selama empat tahun terakhir, program ini menyasar empat kecamatan, yaitu Palolo, Kulawi, Kulawi Selatan, dan Pipikoro, serta delapan desa yang ditetapkan berdasarkan hasil survei," jelas Anwar.

Ia menambahkan, meskipun program Indonesia Mengajar telah resmi berakhir, semangat untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan tetap berlanjut.

Sebagai tindak lanjut, Pemda Sigi tengah mempersiapkan program baru berbasis teknologi yang akan mulai diterapkan pada tiga sekolah, yaitu SDN Pombewe, SDN Bora, dan SDN 4 Kalukubula.

"Program baru ini akan mengadopsi pendekatan digital yang lebih adaptif terhadap kebutuhan siswa dan guru di era modern," tambah Anwar.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Besok, Jumat 12 September 2025 di Sulawesi Tengah, 4 Daerah Ini Diguyur Hujan

Selain itu, pihak Indonesia Mengajar juga meninggalkan sejumlah rekomendasi kepada Dinas Pendidikan, sebagai evaluasi dan masukan untuk perbaikan sistem pendidikan ke depan.

Sementara itu, Sekda Sigi, Nuim Hayat, memberikan apresiasi atas dedikasi para pengajar muda yang tergabung dalam Indonesia Mengajar.

"Program ini tidak hanya membawa guru ke desa, tapi juga membangun semangat gotong royong dan kecintaan terhadap pendidikan di tengah masyarakat," ungkap Nuim Hayat.

Ia menegaskan bahwa gerakan ini telah memberi dampak positif, terutama dalam meningkatkan partisipasi dan kualitas pembelajaran di daerah-daerah yang sebelumnya kurang terjangkau.

Baca juga: Gandeng Andri Aan, Lisa Mariana Jalani Pemeriksaan di Bareskrim soal Kasus Pencemaran Nama Baik

Selama 14 tahun berdiri, Indonesia Mengajar telah menjangkau lebih dari 250 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia, dengan misi membangun pemimpin masa depan yang memahami kondisi akar rumput, serta menggerakkan perubahan pendidikan secara berkelanjutan.

Penutupan program di Sigi menjadi momen reflektif sekaligus awal dari pendekatan pendidikan yang lebih inovatif dan kolaboratif di masa mendatang.

Yayasan Indonesia Mengajar

Yayasan Indonesia Mengajar adalah sebuah organisasi non-profit yang fokus pada peningkatan kualitas pendidikan di daerah-daerah terpencil di Indonesia. Organisasi ini didirikan oleh Anies Baswedan pada tahun 2010.

Visi dan Misi

Yayasan Indonesia Mengajar memiliki misi utama untuk mengisi kekurangan guru berkualitas di daerah-daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Visi mereka adalah mewujudkan Indonesia yang lebih baik dengan menghasilkan pemimpin-pemimpin masa depan yang memiliki pemahaman mendalam tentang realitas pendidikan di seluruh pelosok negeri.

Program Unggulan: Pengajar Muda

Program paling terkenal dari Yayasan Indonesia Mengajar adalah Pengajar Muda. Melalui program ini, mereka merekrut dan melatih para lulusan universitas terbaik di Indonesia untuk menjadi guru selama satu tahun di daerah-daerah terpencil.

Tujuan dari program Pengajar Muda bukan hanya sekadar mengajar. Para pengajar ini diharapkan juga dapat:

Menginspirasi Siswa: Menjadi teladan bagi siswa dan masyarakat setempat untuk mengejar pendidikan yang lebih tinggi.

Membangun Ekosistem Pendidikan: Berkolaborasi dengan guru lokal dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik, termasuk membangun perpustakaan atau meluncurkan kegiatan ekstrakurikuler.

Menyebarkan Semangat Kepemimpinan: Setelah masa pengabdian selesai, para Pengajar Muda ini diharapkan dapat kembali ke kota dan menyebarkan pengalaman mereka, sehingga memotivasi lebih banyak orang untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved