Aksi Warga Pesisir di PT IGIP Morowali Sulteng Berakhir Damai, Sepakat 11 Tuntutan

Laporan Wartawan Tribunpalu.com, Ismet 

TRIBUNPALU.COM,  Morowali - Polres Morowali berhasil mengamankan jalannya aksi unjuk rasa yang digelar Forum Komunikasi Keluarga Besar Pesisir Kepulauan Kabupaten Morowali (FK-KBPKM) di area PT International Green Industrial Park (IGIP), Desa Sambalagi, Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Kamis (11/9/2025).

Aksi ini diikuti sekitar 50 orang massa yan berlangsung sejak pukul 09.10 Wita hingga sore hari. 

Dalam aksinya, warga menyampaikan aspirasi terkait dampak lingkungan, sosial-ekonomi, serta transparansi ketenagakerjaan di PT IGIP. 

Baca juga: Longsor Timbun Kendaraan, Jalur Kebun Kopi Parigi Moutong Sempat Terputus Total

Massa sempat membakar ban dan merusak pagar perusahaan hingga masuk ke halaman kantor PT IGIP, namun situasi berhasil dikendalikan berkat kehadiran aparat kepolisian. 

Kapolsek Bungku Selatan lebih dulu menemui massa dan mengimbau agar aksi dilakukan secara tertib.

Selanjutnya, Polres Morowali memfasilitasi dialog antara perwakilan warga dengan manajemen PT IGIP.

Dialog tersebut dihadiri oleh Kabag Ops Polres Morowali, AKP Rustang, Kapolsek Bungku Selatan, AKP I Ketut Yoga Widata Kasat Intelkam IPTU Sappewali, Camat Bungku Pesisir Sudarmin Moonai,  serta pihak manajemen PT IGIP. 

Setelah melalui diskusi panjang, pada pukul 14.30 Wita ditandatangani Berita Acara Kesepakatan yang memuat sejumlah poin, diantaranya.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Jumat 12 September 2025, Emas Antam Turun Tipis, Cek Harga Emas Terbaru

Evaluasi pegawai, membuka lowongan staf/admin bagi tenaga kerja lokal, serta keterwakilan warga di posisi Humas dan HRD.

Kompensasi debu, pencemaran laut, banjir, hingga penentuan titik pembuangan sampah.

Pertemuan dengan perusahaan outsourcing, serta pemberdayaan jasa transportasi lokal.

Percepatan pembangunan pasar, kuota pendidikan dan beasiswa ke Cina, serta pembangunan fasilitas air bersih. 

Aksi berakhir pukul 14.50 Wita dengan situasi aman dan kondusif, massa membubarkan diri setelah kesepakatan ditandatangani.

Kabag Ops Polres Morowali, AKP Rustang, menegaskan bahwa Polri berkomitmen menjaga situasi tetap kondusif serta mengawal tindak lanjut kesepakatan. 

Baca juga: BSU 2025 Dikabarkan Cair Lagi di September 2025, Ini Cara Cek Daftar Penerima

“Kami berupaya agar aspirasi masyarakat bisa tersampaikan melalui jalur dialog. 

Polres Morowali akan terus memantau perkembangan dan mendorong perusahaan menindaklanjuti poin kesepakatan tepat waktu agar tidak terjadi aksi susulan,” ujarnya.

Sejarah Proyek Indonesia Growth Project (IGP) Morowali

IGP Morowali adalah proyek ambisius yang dikembangkan oleh PT Vale Indonesia Tbk bersama dengan mitra strategisnya, yaitu Taiyuan Iron & Steel Co. Ltd. (TISCO) dan Shandong Xinhai Technology Co. Ltd. (Xinhai). Proyek ini merupakan salah satu dari tiga proyek besar Vale di Indonesia.

Februari 2023: Proyek ini secara resmi dimulai dengan acara peletakan batu pertama (groundbreaking) yang dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Tujuan Proyek:

Mengembangkan pabrik pengolahan nikel dengan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF).

Membangun fasilitas pertambangan nikel dan infrastruktur pendukung lainnya.

Menghasilkan produk feronikel dengan kapasitas produksi tahunan minimum 73.000 metrik ton.

Komitmen Keberlanjutan: Proyek ini juga dikenal karena komitmennya terhadap praktik penambangan yang berkelanjutan (good mining practices) dan pelestarian lingkungan, yang merupakan bagian dari strategi Vale.

Secara ringkas, "PT IGIP Morowali" kemungkinan besar mengacu pada Indonesia Growth Project (IGP) Morowali yang merupakan proyek investasi besar oleh PT Vale Indonesia Tbk bersama mitra Tiongkok di dalam kawasan industri IMIP.

Proyek ini merupakan bagian integral dari upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan hilirisasi industri nikel di Morowali, yang telah menjadi pusat perhatian global.(*)