BPBD Palu Usulkan Penambahan Sirene Peringatan Tsunami di Sepanjang Pesisir Palu
"Maka kami usulkan, minimal kita mempunyai 8 titik sirene peringatan tsunami, 4 di wilayah timur dan 4 di wilayah barat," ujar Kepala BPBD Palu
Penulis: Haqir Muhakir | Editor: Imam Saputro
TRIBUNPALU.COM - Untuk meminimalisir dampak bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu, mengusulkan menambah sirene peringatan tsunami.
Kepala BPBD Kota Palu Presly Tampubolon mengatakan, berdasarkan hasil pertemuan dengan Bank Dunia, Badan Kerjasama Internasional Jepang atau JICA, dan para peneliti, Kota Palu perlu menyiapkan teknologi dalam hal kesiapsiagaan.
Menurutnya, sirene peringatan tsunami atau early warning system, perlu ditambah.
Saat ini early warning system hanya ada 1 unit di Kota Palu, berada di lokasi Taman GOR Palu, Jalan Moh Hatta.

"Maka kami usulkan, minimal kita mempunyai 8 titik sirene peringatan tsunami, 4 di wilayah timur dan 4 di wilayah barat," ujarnya saat dihubungi TribunPalu.com, Kamis (14/3/2019).
Sirene itu akan dipasang di kawasan pesisir pantai Kota Palu yang memiliki panjang hingga 42 km.
Harapannya, ketika terjadi bencana, warga yang berada di pesisir pantai akan mengetahui, dan sesegera mungkin mencari tempat yang aman.
Dalam kondisi normal, suara sirene peringatan tsunami akan terdengar dalam radius 3 km.
Untuk mengantisipasi agar sirene peringatan tsunami tetap berfungsi saat terjadi bencana gempa atau tsunami, Presly mengungkapkan, pihaknya mengusulkan sirene yang memiliki teknologi canggih.
Sehingga tidak akan tergantung pada listrik yang disuplai PLN.
"Sehingga sirene peringatan tsunami itu harus didukung dengan teknologi elektrifikasi yang tinggi. Sehingga ketika listrik mati, sirene tetap bisa dibunyikan," terangnya.(*)
(TribunPalu.com/Muhakir Tamrin)