Polda Sulteng Rampung Identifikasi 3 Jenazah Anggota MIT

Dari hasil identifikasi, Tim Inafis manyatakan ketiga jenazah tersebut anggota MIT atas nama Andi Muhammad , Al Haji Kaliki dan Alqindi.

Editor: Imam Saputro
Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz
Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Didik Supranoto. 

 TRIBUNPALU.COM - Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polda Sulawesi Tengah langsung melakukan proses identifikasi terhadap tiga jenazah anggota  Mujahidin Indonesia Timur di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Jumat (22/3/2019) malam. 

Dari hasil identifikasi, Tim Inafis membenarkan ketiga jenazah tersebut adalah Andi Muhammad alias Abdullah asal Makassar, Al Haji Kaliki alias Ibrohim asal Seram Barat Maluku dan Alqindi alias Muaz asal Rau Timur, Serang kota.

Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Didik Supranoto mengatakan pihak kepolisian belum menghubungi keluarga jenazah karena proses identifikasi belum selesai.

"Keluarga sekarang belum ada yang datang, nanti kepastiannya setelah dilakukan identifikasi," katanya.

Didik menjelaskan pihak keluarga baru akan dihubungi oleh kepolisian jika hasil identifikasi sah secara hukum.

"Nanti akan kami sampaikan setelah identifikasi selesai," katanya.

Untuk diketahui, sebelum diserahkan kepada keluarga, tim forensik rumah sakit akan melakukan proses antemortem.

Proses ini, untuk pengumpulan riwayat dan data jenazah.

Sebelumnya, tiga anggota sipil bersenjata tewas saat kontak tembak di pegunungan Parigi Moutong, Kamis (21/3/2019).

Kotak senjata antara Satgas Tinombala dengan anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu terjadi di wilayah Dusun Air Teh, Desa Marete, Kecamatan Sausu, sekitar pukul 16.50 Wita.

Kontak senjata terjadi setelah Tim Petir Satgas Tinombala memergoki enam pria bersenjata sedang berada di sekitar desa tersebut.

Pasca kontak senjata, personel Satgas Tinombala berhasil mengamankan sejumlah bom lontong, amunisi, pistol serta beberapa perlengkapan lain.

"Namun belum bisa kami sebutkan secara rinci karena semuanya belum datang," tandas Didik.

Jumlah anggota DPO MIT itu terus berkurang dan dipastikan kekuatannya pun kian melemah.

Saat ini, anggota kelompok pimpinan Ali Kalora itu tingga berjumlah 9 orang.

Satgas Tinombala juga terus melakukan pengejaran serta mempersempit ruang gerak kelompok itu.(*)

 (Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved