Narkoba Kerap Masuk Lewat Jalur Udara, Kapolda Sulteng Minta Sistem Keamanan Bandara Ditingkatkan
Namun kata dia, pihaknya mendeteksi masuknya narkoba jenis sabu-sabu ini paling banyak dipasok melalui jalur udara.
TRIBUNPALU.COM, PALU - Kota Palu, menjadi wilayah peredaran narkoba terbesar di Sulawesi Tengah.
Dari hasil pemetaan Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulawesi Tengah, tiga wilayah yang menjadi tempat transaksi terbesar.
Yakni di Kelurahan Tavanjuka, Kecamatan Tatanga, Jl Anoa 1, Kelurahan Tatura Utara, Kecamatan Palu Selatan dan Kayumalue, Kecamatan Palu Utara.
Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Lukman Wahyu Hariyanto mengatakan, pihaknya terus memantau tiga wilayah itu.
"Kami serius memerangi narkoba, tentu BNNP sebagai badan akan kami backup," katanya usai memimpin pemusnahan 2,9 kilogram sabu-sabu, Jumat (10/5/2019).
• Polda Sulteng Musnahkan Barang Bukti Sabu Seberat 2,9 Kg dari Operasi Maret dan April
Lukman mengatakan, tiga jalur yang digunakan untuk mengedarkan narkoba.
Yaitu lewat darat, laut dan udara.
Namun kata dia, pihaknya mendeteksi masuknya narkoba jenis sabu-sabu ini paling banyak dipasok melalui jalur udara.
Untuk itu ia berharap sistem keamanan Bandara Sis Aldjufri Palu lebih ditingkatkan.
• Buka Puasa Bersama di Akhir Pekan? Cek Prakiraan Cuaca Kota Palu untuk Sabtu Minggu 11-12 Mei 2019
• Jadwal Salat, Imsak, Buka Puasa Hari ke-6 Ramadan, Sabtu 11 Mei 2019 untuk Kota Palu Sulawesi Tengah
"Saya kira Bandara palu ini udah lama beroperasi, kayaknya memang pihak bandara perlu meningkatkan sistem keamanannya," harapnya.
Kata dia, meski Polda Sulawesi Tengah telah menjaga ketat sejumlah lini, namun jalur udara diakuinya memang kesulitan.
"Kan saya nggak bisa masuk bandara, karena bandara punya sistem keamanan sendiri," akunya.
"Saya deteksi banyak yang lolos lewat situ, ada yang pake sepatu, dan cara lain," tambahnya.
(Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz).