Terkini Daerah

Dianggap Langgar Komitmen, Penampilan Base Jam di Aceh Dibubarkan Massa

Penampilan Base Jam di Aceh Dibubarkan massa, minggu(7/7/2019). Aksi saling dorong pun tidak dapat dihentikan

Instagram/@basejamofficial
Base Jam 

TRIBUNPALU.COM - Penampilan Base Jam di Bubarkan Massa saat Malam Penutupan Aceh Culinary Festival 2019, Minggu (7/7/2019).

Pembubaran aksi panggung tersebut diwarnai dengan aksi saling dorong oleh sekelompok massa dengan petugas keamanan dan panita.

Berdasarkan informasi yang dikutip Tribunpalu.com dari Serambinews.com, massa nekat masuk ke arena tenda kontrol sistem dan meminta agar konser segera dibubarkan dan musik dipadamkan.

Singkat cerita, Konser Base Jam dilaksanakan bebarengan dengan Malam penutupan Aceh Culinary Festival (AFC) atau Festival Kuliner Aceh.

Jelang Persib vs Persija, Ridwan Kamil Peringatkan Bobotoh Agar Tak Nekat Berangkat ke SUGBK

Seusai Serimonial penutupan festival, acara panggung dilanjutkan dengan koser Base Jam.

Base jam, Band Asal Jakarta dan sangat populer di era 90-an tersebut dijawalkan untuk menyanyikan 10 lagu.

Pertama naik panggung, Base Jam langsung membawakan lagu Bungong Jeumpa, lagu daerah Aceh.

Namun saat lagu ke tiga "Bukan Pujangga" dimainkan, Base Jam dipaksa untuk turun.

Aksi saling dorong pun tidak dapat dihentikan terutama di area tenda kontrol yangberada dekat dengan tempat duduk tamu VIP, diisi Pejabat Pemerintah Aceh.

Dilansir dari Kompas.com, Ketua Pengajian Zikir Tasawuf Tauhid dan Fiqih (Tassafi)Banda Aceh, Tengku Umar Rafsanjani menjelaskan bahwa Base Jam melanggar komitmen dengan menyanyikan lagu mereka sendiri.

"Kami menuntut bubar grub band itu karena penampilan mereka tidak sesuai dengan komitmen. Komitmennya adalah hanya untuk endorse kuliner Aceh dan lagu religi, bukan menyanyikan lagu mereka,'' kata Tengku Umar saat dihubungi Kompas.com, Selasa(9/7/2019).

Tengku Umar menceritakan bahwa awal penolakan dipicu adanya poster Base Jam dimana personil perempuannya tidak menutup kepalanya.

Ormas Islam di Aceh Tolak Turnamen Sepakbola Putri karena Langgar Marwah Perempuan

Selain dinilai tidak sesuai dengan aturan syariat Islam di Aceh, poster Base Jam juga berpose di atas karikatur Masjid Raya Baiturrahman.

''Ini kami nilai telah merendahkan marwah Aceh,'' Lanjut Tengku Umar.

Sigit Wardhana, Vokalis Base Jam, mewakili rekan-rekannya meminta maaf terhadap semua pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung terutama Base Jam Friends di Aceh yang sudah mendukung dan menanti Base Jame selama 25 tahun ini.

(TribunPalu.com/Sulastri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved