Palu Hari Ini

Sudah Tersedia TPS, Penghuni di Huntara Layana Indah Diharapkan Tak Lagi Buang Sampah di Semak-semak

Penyintas di huntara Kelurahan Layana Indah, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, mengeluhkan tidak adanya tempat penampungan sementara (TPS) sampah.

Penulis: Haqir Muhakir |
TribunPalu.com/Muhakir Tamrin
Kontainer sampah yang ditempatkan di lingkungan huntara Kelurahan Layana Indah, Kecamatan Mantikulore, Rabu (17/7/2019). 

TRIBUNPALU.COM, PALU – Penyintas di hunian sementara Kelurahan Layana Indah, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, sempat mengeluhkan tidak adanya tempat penampungan sementara (TPS) sampah.

Merespon hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu Saiful, sudah menempatkan satu buah bak/kontainer sampah di lingkungan huntara tersebut.

Kontainer sampah dengan ukuran 2x2 meter dan tinggi 1,5 meter itu, difungsikan sebagai TPS sampah.

Dengan ditempatkannya TPS sampah itu, kata Saiful, warga penyintas yang menghuni huntara tidak perlu lagi membuang sampah di semak-semak.

“Itu berdasarkan intruksi pak wali kota,” jelas Saiful, saat dihubungi, Rabu (17/7/2019) sore.

DLH Kota Palu Minta Kelurahan Duyu Cari Lokasi Baru untuk TPS di Jalan Sungai Manonda

Pantauan TribunPalu.com pada Rabu sore, kontainer sampah berwarna hijau ditempatkan di arah barat lokasi huntara Kelurahan Layana Indah.

Meski sudah dimanfaatkan oleh penghuni huntara sebagai tempat penampungan sementara sampah, tetapi masih terlihat sejumlah sampah rumah tangga berserakan di semak-semak.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 172 kepala keluarga yang tinggal di huntara itu harus membuang sampah sembarangan di semak-semak, karena tidak tersedia tempat penampungan sampah sementara.

Huntara yang dibangun sebanyak 10 unit oleh lembaga Otoritas Jasa Keuangan itu, dikerjakan melalui kontraktor BUMN Adhi Karya.

Huntara yang Dibangun OJK di Kelurahan Layana Indah Tidak Dilengkapi Dranase dan TPS

Dengan tidak adanya TPS sampah, penghuni huntara hanya membakar sendiri sampah, bahkan ada sebagian yang buang sampah di semak-semak di samping lingkungan huntara. 

"Memang sejak pertama kami tempati, huntara ini tidak ada drainase dan tempat sampah sementara," jelas Anti, penghuni huntara lainnya. 

Para penyintas mulai menempati huntara Kelurahan Layana Indah itu, sejak awal April 2019 lalu. 

Mereka merupakan warga Layana Indah yang tinggal di pesisir pantai dan terdampak tsunami. (TribunPalu.com/Muhakir Tamrin)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved