Terkini Internasional
Kim Jong-un Akan Bertemu Trump Bahas Denuklirisasi, Simak 10 Fakta tentang Sejarah Nuklir
Kim Jong-un bertekad serius untuk melakukan denuklirisasi. Ternyata, masih ada beberapa fakta tentang sejarah bom nuklir yang belum banyak diketahui.
TRIBUNPALU.COM - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dijadwalkan menghadiri pertemuan kedua dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Pertemuan kedua ini akan diadakan di Hanoi, Vietnam pada 27-28 Februari 2019.
Sebelumnya, kedua pemimpin negara tersebut telah bertemu di Singapura pada Juni 2018.

Mengutip laman Kompas.com, mantan pejabat Badan Intelijen Pusat (CIA) Andrew Kim, Kim Jong-un bertekad serius untuk melakukan denuklirisasi.
Menurut Andrew Kim, Kim Jong-un memiliki alasan tersendiri untuk mengakhiri program senjata nuklir Korea Utara.
"Saya adalah seorang suami dan ayah. Saya punya anak-anak. Saya tak ingin mereka menanggung beban senjata nuklir di masa depan," ujar Kim Jong-un ditirukan Andrew.
Bicara tentang nuklir, tentu tak akan lepas dari peristiwa bom atom Hiroshima dan Nagasaki pada 6-9 Agustus 1945 silam.
Nuklir memiliki sejarah yang lekat dengan peperangan, meski dalam beberapa hal bisa diambil manfaatnya.
Namun, masih ada beberapa fakta tentang sejarah nuklir yang belum banyak diketahui.
Kali ini, TribunPalu.com telah merangkumnya dari laman List25.com:
1. Pada 1962, Amerika Serikat pernah meledakkan bom yang 100 kali lebih kuat dibandingkan bom atom yang dijatuhkan di Jepang.

Namun, proses detonasi tersebut dilakukan di ruang angkasa, sekitar 400 kilometer di atas Samudera Pasifik.
2. Sampai tahun 1988, pemerintah Amerika Serikat menyimpan uang senilai 2 miliar Dolar AS di fasilitas di Mount Pony.
Simpanan uang tersebut akan digunakan untuk berjaga-jaga jika terjadi perang nuklir.
3. Selama 1950an, pengujian bom atom pernah menjadi daya tarik wisata utama di Las Vegas.
