Tak Ada Meja Kursi, Siswa SDN Lolu Sigi Terancam Kerjakan Ujian Nasional di Lantai

Siswa kelas enam Sekolah Dasar Negeri (SDN) Lolu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, terancam mengerjakan Ujian Nasional (UN) 2019 di lantai.

Editor: Imam Saputro
Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz
Siswa kelas 6 SDN Lolu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, hanya menggunakan meja kecil saat menjalani proses belajar, Selasa (19/3/2019). Mereka terancam melantai pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2019 mendatang. 

Untuk mewujudkannya, Disdikbud Sigi tetap menggunakan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik.

"Kalau kesiswaan saya di sini kita masih tetap standar kompetensi lulusan namanya," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Disdikbud Kabupaten Sigi, Ali Hasan, kepada Tribunpalu.com, Rabu (13/3/2019).

SKL kata Ali Hasan, yaitu kondisi atau sikap perilaku, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki anak pada saat siswa sudah lulus dari satuan pendidikan.

Artinya, ketika siswa belajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP), maka SKL-nya ialah apa dimiliki anak tersebut setelah lulus dari SMP.

Selanjutnya, begitu juga pada anak Sekolah Menegah Atas (SMA).

"Kita sudah bisa menargetkan mau jadi apa anak kita ke depan," ujarnya.

Dengan pedoman penilaian seperti ini, menurut Ali Hasan, setelah anak-anak lulus SD, SMP, dan SMA, pemerintah bisa tahu menjadi apa siswa tersebut.

"Bahkan ilmu yang  dimiliki sudah bisa diketahui," ungkapnya.

SKL sendiri menurut Ali Hasan dikembangkan berdasarkan pada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama anak di sekolah.

Ali Hasan kemudian mencontohan, misalnya sikap yang dikembangkan pada anak sewaktu upacara adalah sikap disiplin, menghargai orang lain, bertanggung jawab, dan lain-lain.

Sikap yang baik ini, juga harus diarahkan pada pencapaian SKL dimana anak setelah lulus dari sekolah anak mempunyai sikap disiplin itu.

"Sementara untuk peningkatan pengetahuan serta wawasan siswa kami gencar melakukan lomba," kata Ali Hasan.

Bahkan, ke tingkatan nasional yang mengikuti 6 lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN).

Disdikbud, kata Ali Hasan, setiap tahunnya selalu mengikutkan siswa yang dinilai mampu dan memang sudah lolos seleksi di tingkat kabupaten.

"Dan sekarang yang masih berlangsung Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN)," jelasnya.(*)

(Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz)

Sumber: Tribun Palu
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved