Kemungkinan Adanya 'Migrasi' Suara Jelang Pilpres 2019, Bisakah Terjadi?

Dalam satu pekan terakhir, sejumlah lembaga survei mengeluarkan hasil survei mereka soal elektabilitas dua pasang calon presiden dan wakil presiden.

TRIBUNNEWS.COM/KOMPAS.COM
Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, saat Debat Pilpres pertama di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019). 

"Undecided voters" punya pilihan

Bagi pasangan calon yang mengharapkan perpindahan suara ini, undecided voters seringkali menjadi target.

Jika hasil penghitungan suara lebih besar daripada survei, tim sukses biasanya mengklaim bahwa mereka mendapat dukungan dari para undecided voters.

Akan tetapi, jangan terkecoh.

Mereka yang belum menentukan pilihan, bukan berarti belum punya pilihan.

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Aisyah Putri mengatakan, bisa saja mereka sudah punya pilihan.

"Bisa saja dalam survei, dia tidak menjawab atau merahasiakannya," ujar Aisyah dalam sebuah diskusi di Jalan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (24/3/2019).

Menurut dia, akan lebih tepat jika lembaga survei menyebut mereka sebagai unidentified voters.

Sebab, bisa saja mereka pendukung loyal tetapi dengan berbagai pertimbangan tidak memberikan jawaban yang jujur saat disurvei.

"Karena ini menjadi blunder jika (dua timses) melihat swing voters bisa direbut semua. Padahal bisa saja mereka sudah loyal tetapi merahasiakan," kata Aisyah.

Undecided voters yang sesungguhnya merupakan kelompok yang paling rasional.

Persentase jumlahnya sulit diketahui dan merupakan yang paling sulit untuk ditarik dukungannya.

Oleh karena itu, dua tim sukses harus bekerja keras untuk mendapatkan dukungan mereka.

Waspadai faktor ini

Hasil pemilu yang berbeda jauh dengan hasil survei menunjukkan bahwa perpindahan suara bisa terjadi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved