Gempa Bumi
8 Update Terbaru Gempa di Sulteng, Ada Warga Kena Serangan Jantung Sampai Kondisi Istri Pasha Ungu
8 Update Terbaru Gempa di Sulteng, Ada Warga yang Kena Serangan Jantung Sampai Kondisi Istri Pasha Ungu dan suami di Palu
Penulis: Imam Saputro | Editor: Imam Saputro
TRIBUNPALU.COM - Gempa magnitude 6,9 mengguncang Sulawesi Tengah, Jumat (12/4/2019) pukul 19.40.49 Wita.
Pusat gempa berada di 87 km Barat Daya Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, dengan lokasi 1.90 Lintang Selatan, 122.54 Bujur Timur dengan kedalaman 10 km.
Akibatnya, warga Sulawesi Tengah mengalami kepanikan akibat gempa tersebut.
Berdasarkan pemodelan BMKG, sempat ada peringatan dini potensi tsunami di Morowali.
Namun pada 20.50 Wita , peringatan tersebut sudah dinyatakan berakhir.
Laporan dari TribunPalu.com, meski peringatan tsunami telah dinyatakan berakhir, banyak warga yang masih bertahan di tempat tinggi.
Hingga saat ini TribunPalu.com masih melakukan konfirmasi terkait data terbaru akibat gempa kepada instasi terkait.
Berikut update terbaru terkait gempa yang mengguncang Sulawesi Tengah:
1.Gempa pertama terjadi pukul 19.40 Wita
Gempa terjadi pertama kali dilaporkan terjadi pukul 19.40.49 Wita.
Pusat gempa berada di 87 km Barat Daya Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, dengan lokasi 1.90 Lintang Selatan, 122.54 Bujur Timur dengan kedalaman 10 km.
Setelah itu terjadi dua gempa susulan.
Gempa susulan bermagnitudo 5,0 dan 5,2.
Kedua gempa susulan terjadi pada pukul 19.03.55 WIB dan 19.12.15 WIB.
Pusat gempa berada di 87 km Barat Daya Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, dengan lokasi 1.90 Lintang Selatan, 122.54 Bujur Timur dengan kedalaman 10 km.
2.BMKG Keluarkan Peringatan Potensi Tsunami
Akibat gempa tersebut, BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini potensi tsunami.
BMKG mengeluarkan peringatan potensi adanya tsunami di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Berdasarkan pemodelan BMKG di laman Indonesian Tsunami Earaly Warning System, Kabupaten Morowali diharapkan WASPADA adanya gelombang tinggi atau tsunami akibat gempa ini.

Artinya, Pemerintah Propinsi/Kab/Kota yang berada pada status "Waspada" diharap memerhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai.
BMKG menulis, "Peringatan Dini Tsunami untuk wilayah: Sulawesi Tengah, Gempa Mag:6.9, 12-Apr-19 18:40:49 WIB, Lok:1.90 LS, 122.54 BT (85 km BaratDaya BANGGAIKEP-SULTENG), Kedalaman:10 Km ::BMKG"
Informasi ini dikeluarkan dalam waktu kurang lebih 5 menit setelah kejadian gempa melalui moda penyebaran informasi SMS, E-mail, Fax, Website, WRS, dan Sosial Media.
Terdapat pemutakhiran informasi Peringatan Dini ke-1 oleh Peringatan Dini ke-2 dan seterusnya sampai pengakhiran Peringatan Dini Tsunami-4 dikeluarkan.
3. Peringatan Potensi Tsunami Dinyatakan Berakhir 20.50 Wita
BMKG menyatakan peringatan Dini TSUNAMI yang disebabkan oleh gempa mag:6.9, tanggal: 12-Apr-19 18:40:49 WIB di Sulawesi Tengah telah berakhir pukul 20.50 Wita.
"Peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa bermagnitudo 6.9 SR, dinyatakan telah berakhir," ungkap Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas 1 Palu, Cahyo Nugroho.
4. Warga masih bertahan di tempat tinggi
Meski peringatan tsunami sudah dinyatakan berakhir, banyak warga yang masih bertahan di tempat tinggi .
Di Kelurahan Maahas, Kecamatan Luwuk, warga dilaporkan masih bertahan di ketinggiaan.
"Kami sekarang berada di Maahas Bukit Mambual, Luwuk, ratusan warga berkumpul di sini," kata warga yang berada di lokasi kepada TribunPalu.com.

Bukan hanya di Kecamatan luwuk, Warga Kelurahan Lamo, Kecamatan Batui, Banggai, juga dilaporkan masih bertahan di ketinggian.
"Kami di Desa Lamo masih berada di ketinggian, tepatnya di lapangan bola, kami belum berani turun, karena ada peringatan tsunami tadi," kata warga Lamo, Wahyu.
5.BPBD Banggai Lakukan Evakuasi Warga
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banggai Kepulauan, melakukan evakuasi pascagempa.
"Telepon dari teman di BPBD Banggai, BPBD Banggai Kepulauan saat gempa ada satu warga yg mengalami serangan jantung dan sedang dievakuasi ke rumah sakit," ujar Humas Basarnas Palu, Fatma, saat dihubungi Jumat (12/4 /2019) malam.
"Untuk di Kabupaten Morowali, masyarakat lagi dievakuasi ke daratan yang lebih tinggi," lanjut Fatma.
6. Istri Pasha Ungu: Ya Allah Lindungi Kami
Saat gempa terjadi, Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Syamsuddin Said atau dikenal dengan Pasha Ungu tengah menghadiri kegiatan seni budaya dan atraksi oleh Purna Paskibraka Indonesia Kota Palu.
Pasha menghadiri acara tsb bersama istrinya.
Hal tersebut diketahui dari postingan Insta Story di akun Instagram Adelia Pasha Ungu.
Lewat unggahan di Insta Storynya, Adelia mengungkapkan bahwa dia juga merasakan gempa tersebut.
Ia juga berdoa agar warga Sulawesi Tengah selalu dilindungi oleh Tuhan.

" Ya Allah lindungi kamii," tulis dia.
Dari unggahan tersebut juga diketahui acara seni budaya dan atraksi oleh Purna Paskibraka Indonesia Kota Palu tetap berlangsung pasca-gempa.
7. Isu Tsunami di Pantai Luwuk Tidak Benar
Setelah terjadi gempa yang mengguncang Sulawesi Tengah Jumat (12/4/2019) malam, muncul beberapa berita hoaks tentang terjadinya tsunami di wilayah Banggai.
Hal tersebut diketahui dari akun Twitter Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat di BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Sutopo mengungkapkan kepada masyarakat bahwa berita tentang terjadinya tsunami di wilayah Banggai adalah hoaks.
Ia juga mengunggah sebuah video yang menunjukkan keadaan pantai di Luwuk Kabupaten Banggai.
Dari video yang diunggah tersebut kondisi pantai terpantau aman dan normal.
"Kondisi pantai di Luwuk Kab Banggai aman dan normal. Tidak ada tsunami. Mohon masyarakat tetap tenang dan waspada."
"Jangan percaya dengan informasi yang menyesatkan. Banyak hoax disebarkan oknum. Tetap waspada," tulis Sutopo.
8. Sutopo Purwo Nugroho Imbau Warga Jangan Menyebarkan Hoaks
Sutopo juga mengimbau agar warga tidak iku tmenyebarkan hoaks terkait gempa di Sulteng ini.
"Beredar banyak Hoax tentang tsunami di Banggai. Mohon untuk tidak ikut-ikutan menyebarkan hoax. Berdasarkan laporan BPBD Kab Banggai dan BPBD Banggai Kepulauan tidak terpantau ada tsunami. BMKG juga sudah mengakhiri peringatan dini tsunami. Lakukan cek lebih dahulu," tulis Sutopo.
Ia meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan berita hoaks, lantaran hal tersebut akan menambah kepanikan warga.
"Hoax tsunami di Banggai dalam berbagai bentuk banyak beredar di medsos. Laporan dari BPBD dan relawan, kondisi di Luwuk Banggai tidak ada tsunami. BMKG juga sudah mengakhiri peringatan dini tsunami."
"Ayo jangan ikut-ikutan menyebarkan hoax. Kasihan warga yang tambah panik," imbuh Sutopo.(*)
Hingga saat ini TribunPalu.com masih melakukan konfirmasi terkait data terbaru akibat gempa kepada instansi terkait.