Bertemu Awkarin, Tiga Saksi Kasus Bullying Ungkap Kronologi hingga Ancaman yang Didapat

Tiga saksi kasus pengeroyokan Audrey bertemu dengan Awkarin. Dalam pertemuan tersebut ketiga saksi mengungkapkan beberapa hal.

Kanal YouTube Karin Novilda
Awkarin bertemu dengan tiga saksi kasus bullying di Pontianak. 

TRIBUNPALU.COM - Selebgram, Karin Novilda atau akrab disapa Awkarin bertemu tiga saksi kasus bullying Audrey.

Pertemuan tersebut diunggah dalam kanal YouTubenya Karin Novilda pada Senin (15/4/2019).

Dalam video tersebut Karin menanyakan kepada tiga saksi tersebut tentang kronologi masalah.

Buka Suara soal Kasus Audrey, Kak Seto Himbau Netizen Indonesia Berfikir Jernih dalam Memilah Info

"Kalau boleh tahu kronologi yang kalian lihat atau yangkalian tahu itu sebenarnya seperti apa sih?" tanya Karin.

"Jadi kasus ini tuh yang pertama bukan keroyokan. Emang cewek sama cewek kelahi. Awal mulanya itu dari pihak Audrey yang menjelek-jelekkan ketiga teman saya, tiga tersangka tersebut" ungkap satu di antara saksi bernama Sari.

"Apakah benar itu kalau yang diberitakan katanya masalah asmara. Apakah itu benar?" ujar Karin.

"Itu masalah sepupunya dengan Dea, kalau yang Audrey ini sama teman tiga tersangka itu saya beda lagi," ungkap Sari.

Kemudian Bunga yang juga merupakan saksi kasus tersebut menjelaskan tentang awal mula masalah antara Audrey dan tiga tersangka.

"Kalau soal masalah asmara itu tidak ada sangkut pautnya dengan Audrey."

"Yang tiga tersangka itupun dia itu berkelahi masalahnya bukan tentang asmara, karena mereka dapat masalah memang dari chat itu kan. Yang ditunjukkan sebagai provokator. Padahal dari teman saya yang ditunjuk sebagai provokator itu si salsa ini tidak menujukkan chatnya. Teman saya sebagai pelaku itu memang lihat sendiri pas meminjam hp si salsa melihat notifikasi grup itu membawa-bawa nama teman saya. Jadi mereka itu kayak seperti marah gitu," ungkap Bunga.

Bunga juga memberikan klarifikasi terkait berita bahwa para pelaku telah melakukan penganiayaan berencana.

"Memang pas di rumah Lala itu kami pernah dibilang sebagai penganiayaan berencana. Padahal pas saya di rumah Lala itu, saya tidak tahu mereka mau berkelahi sama pihak A, karena saya tidak kenal pihak A. Jadi pas saya ke rumah Lala itu memang dari hari Kamis kami itu mau merencakan mau masak-masak," ungkap Bunga.

Kemudian Karin kembali menanyakan tentang kebenaran bahwa Audrey sempat dipukul hingga jatuh kepalanya terbentur aspal.

"Katanya sempat ada kontak fisik yang namanya pemukulan, terus juga memukul sampai jatuh ke aspal apakah itu benar? tanya Karin.

"Enggak, membenturkan kepala itu nggak. Tapi kalau memang jatuh ke aspal itu pelaku sama korban saling dorong mendorong. waktu pelaku mukul yang korbna juga balas mukul," ungkap Sari.

"Jadi dari cerita yang aku dapat ini bukan pengeroyokan dong. Jadi masalah berantem baisa antara satu dan satu ya," ungkap Audrey.

Sari juga mengungkapkan bahwa setelah kejadian tersebut Audrey masih sempat nongkrong di sebuah kafe.

Dan baru setelah seminggu kejadian pihak keluarga Audrey baru melaporkan kejadian tersebut ke pihak yang kepolisian.

Nenek salah satu saksi juga menuturkan bahwa cucunya, Bunga sempat mendapat ancaman.

"Cucu saya tidak bisa keluar rumah, sedih jadinya. Ancaman banyak-banyak kita punjadi ngeri. rumah mau dibakar, mau dibunuh," ungkap nenek Bunga.

"Sampai ada ancaman seperti itu masuk dari DM kah?"

"Di teror-teror gitu dari DM. Komentar orang dan sampai itu ke WA. Saking trauma nengoknya sampai psikologis turun," ungkap Bunga.

Seperti diketahui beberapa saat lalu publik sempat dihebohkan dengan berita pengeroyokan siswi SMP di Pontianak oleh 12 siswa SMA.

Korban pengeroyokan yang diketahui bernama Audrey diduga mendapat luka serius di tubuh hingga di alat kelaminnya.

Hebohnya berita tersebut sempat memunculkan hastag #justiceforaudrey.

Namun setelah proses hukum berjalan dan polisi melakukan penyidikan dan visum terhadap korban, ternyata di tubuh korban tidak ada luka serius.

Dan di alat kelamin korban juga tidak ada memar.

Hal ini akhirnya membuat sejumlah pihak merasa janggal dengan kasus tersebut hingga akhirnya muncul hastag #audreyjuga bersalah.

Tonton juga videonya:

(TribunPalu.com/Lita Andari Susanti)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved