Kabar Tokoh
Anies Baswedan Sebut Banjir Era Ahok Lebih Parah, Data BPBD DKI Jakarta Tunjukkan Fakta Sebenarnya
Anies Baswedan mengklaim banjir yang melanda DKI Jakarta beberapa pekan yang lalu, tidak separah banjir di era gubernur sebelumnya, berikut data BPBD.
TRIBUNPALU.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyinggung perihal perbedaan banjir yang terjadi di era kepemimpinannya dengan masa sebelumnya.
Terkait hal ini, Anies Baswedan mengklaim bahwa banjir yang terjadi beberapa pekan terakhir tidak separah pada masa kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Hal tersebut diutarakan Anies Baswedan saat ditanya mengenai tanggapan mantan Gubernur DKI tersebut terkait banjir.
"Nah, saya terima kasih semua orang yang pernah bertugas di Jakarta, termasuk Pak Basuki pasti berpengalaman terkait banjir," ujar Anies Baswedan di Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.
Tiga hari sebelumnya, Anies Baswedan telah menyampaikan hal yang sama.
Penilaian parah tidaknya banjir dilihat Anies Baswedan berdasarkan dari jumlah pengungsi.
"Coba bayangkan tahun 2015 ada 230.000 orang mengungsi, kemarin 1.600 orang, kenapa terjadi? Karena volume air dari hulu tidak dikendalikan. Jadi kalau dibandingkan (2019), sangat kecil dibandingkan dengan 2015," ucap Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019).
Anies Baswedan juga menilai bahwa pada tahun ini banjir lebih cepat mengalami penyurutan, sehingga warga bisa segera kembali ke rumah masing-masing.
• Menteri PUPR Tagih Penjelasan Anies Baswedan terkait Naturalisasi Sungai
Dikutip TribunPalu.com dari Kompas.com, menghimpun data banjir dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang bisa diakses melalui tautan ini https://bpbd.jakarta.go.id/ dan http://data.jakarta.go.id/.
Diketahui, jabatan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta mulai aktif dari November 2014 hingga Mei 2017.
Kasus banjir pada 2014 merupakan banjir parah yang terjadi di DKI Jakarta.
Sepanjang 2014 tercatat ada 688 RW yang terendam.
Total jumlah pengungsi mencapai 167.727 dengan korban jiwa mencapai 23 orang.
Kemudian pada 2015, dilansir dari BPBD DKI Jakarta, terhitung 702 RW yang terdampak banjir.
Dari jumlah cakupan banjir yang meningkat itu, diketahui jumlah pengungsi menurun hingga 45.813 jiwa.