Hindari Sombong dengan Merahasiakan Zakat, Berikut 7 Etika Membayar Zakat di Bulan Ramadan
Hindari Riya' dengan Merahasiakan Zakat, Berikut Tujuh Etika Membayar Zakat saat Bulan Ramadan
Bila yang dikeluarkan bukan harta yang terbaik maka termasuk su`ul adab kepada Allah SWT.
Dalam Al-Qur`an disebutkan:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيثَ مِنْهُ تُنْفِقُونَ وَلَسْتُمْ بِآخِذِيهِ إِلَّا أَنْ تُغْمِضُوا فِيهِ ... (البقرة: 267)
Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usaha kalian yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kalian, dan janganlah kalian memilih yang buruk-buruk lalu kalian menafkahkan daripadanya, padahal kalian sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata padanya.” (Al-Baqarah ayat 267).
7. Selektif Memilih Penerima Zakat
Selekti memilih penerima zakat artinya memprioritaskan orang-orang yang mempunyai sifat-sifat bertakwa, ahli ilmu agama, benar tauhidnya, merahasiakan dari membutuhkan zakat, punya keluarga, sedang sakit dan semisalnya, dan merupakan keluarga atau kerabat. (Jamaluddin Al-Qasimi, Mauizhatul Mu`minin, juz I, halaman 95-99).
Dengan memenuhi tujuh etika ini, harapannya zakat yang dilakukan dapat diterima dan diridhai Allah SWT, serta mendapatkan balasan pahala yang sangat sempurna.
(TribunPalu.com)