Pilpres 2019
Pilpres 2019 Indonesia jadi Sorotan Media Asing, dari Klaim Prabowo hingga Pengumuman oleh KPU
Beberapa media asing beritakan soal Pilpres 2019 Indonesia, mulai dari kemenangan Jokowi, klaim Prabowo, hingga pengumuman dini oleh KPU.
TRIBUNPALU.COM - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di Republik Indonesia tak hanya jadi pembicaraan panas dalam negeri.
Namun, tensi politik yang tinggi dari proses Pilpres 2019 di Indonesia ini juga menjadi sorotan media asing.
Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional untuk Piplres 2019, Selasa (21/5/2019) dini hari.
Dari hasil rekapitulasi yang ditetapkan KPU, pasangan calon (paslon) nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin menang atas paslon nomor 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Kemenangan tersebut didapat dari jumlah perolehan suara Jokowi-Ma'ruf mencapai 85.607.362 atau sebesar 55,50%.
Sementara, Prabowo-Sandi memperoleh 68.650.239 suara atau sebesar 44,50%.
Selisih perolehan suara kedua pasangan mencapai 11% atau sebesar 16.957.123 suara.
• Kalahkan Popularitas Trump dan Putin, Media Asing Nobatkan Jokowi jadi Pemimpin Terpopuler di Dunia
Kabar Pilpres 2019 di Indonesia ini pun menjadi headline di sejumlah media asing.
Dikutip dari TribunVideo.com, laman berita online Amerika Serikat, New York Times memberitakan kemenangan Jokowi.
Artikel tersebut berjudul Joko Wins Re-Election in Indonesia, Defeating Hard-Line Former General.
Dalam artikel tersebut menyebutkan kemenangan Jokowi atas Prabowo yang merangkul Islam garis keras di Indonesia.
"Jokowi meraih 55,5 persen suara, jauh di depan Prabowo Subianto, seorang mantan jenderal angkatan darat yang aliansinya dengan kelompok garis keras Islamis, meningkatkan kekhawatiran di negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Hasilnya muncul lebih dari sebulan setelah pemungutan suara 17 April," ulas New York Times pada artikel yang tayang Senin, 20 Mei 2019.
Masih dari media Amerika Serikat, situs ternama Bloomberg memberitakan hal yang sama dengan New York Times.
Bloomberg menayangkan artikel yang berjudul Jokowi Declared Winner a Month After Indonesia Presidential Vote pada Senin, 21 Mei 2019.
Dalam artikel tersebut, Bloomberg menyoroti kemenangan Jokowi atas Prabowo, yang sebelumnya telah mengklaim kemenangan sebelum hasil resmi diumumkan.
"Margin kemenangan Jokowi sebesar 11% hampir dua kali lipat dari yang ia dapatkan pada tahun 2014 melawan kompetitor yang sama. Sementara manatan jenderal tersebut telah berulang kali mengklaim kemenangan, dengan mengutip survei suara tim kampanyenya sendiri, para pendukungnya menyerukan demonstrasi publik untuk memprotes hasil resmi," ulas Bloomberg.
• Media Asing Tanyakan People Power, Prabowo: Orang Indonesia Bukan Kambing, Mereka Tak Akan Terima
Tak hanya media Amerika Serikat, media kenamaan Timur Tengah turut memberitakan kemenangan kedua bagi Jokowi dengan judul Indonesia election: Joko Widodo wins second term.
Aljazeera menyoroti soal KPU yang mengumumkan hasil Pilpres 2019 lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan.
"Namun, di tengah kekhawatiran tentang kerusuhan dan protes jalanan setelah Prabowo bersumpah untuk menantang kemenangan bagi pemimpin yang berkuasa, penghitungan akhir dirilis pada dini hari Selasa dengan sedikit pemberitahuan sebelumnya," ular Aljazeera pada Selasa, (21/5/2019).
Media kancah Asia juga tak luput menyoroti pemberitaan Pilpres 2019 di Indonesia.
Satu di antaranya, media Jepang yakni Nikkei Asian Review memberitakan hal yang sama dengan media asing di atas.
Artikel berjudul Jokowi won vote count in Indonesian election: official result tayang pada Selasa (21/5/2019).
Namun, Nikkei Asian Review lebih menyoroti perihal sikap kubu Prabowo yang keberatan atas hasil pemilu yang telah diumumkan.
"Kubu Prabowo sekarang memiliki tiga hari untuk menantang penghitungan resmi di pengadilan konstitusi. Timnya mengklaim pemilihan itu penuh dengan penyimpangan seperti penghitungan yang dimodifikasi, daftar pemilih yang tidak sah dan pembakaran suarat suara oleh pendukung Joko Widodo," tulis Nikkei Asia Review.
Masih dari Asia, media terkenal Singapura The Straits Times juga menyoroti perihal keputusan KPU untuk memajukan pengumuman terkait kondisi keamanan.
"Penghitung suara resmi, yang dirilis sehari lebih cepat dari jadwal, dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di ibu kota Jakarta menyusul rencana kelompok-kelompok Islam untuk melancarkan protes terhadap hasil di kantor pusat KPU," tulis The Straits Times, Selasa (21/5/2019) berjudul Indonesia's President Jokowi re-elected with 55.5 per cent of votes: Elections commission.
• Wajahnya Terpampang di Cover Majalah Arab Ar-Rajul, Jokowi: Bangsa Indonesia Tak Takut Terorisme
Di Indonesia sendiri hingga saat ini suhu panas politik belum juga mereda.
Sebab, banyak laporan dugaan pelanggaran Pilpres 2019 yang diajukan oleh masing-masing kubu.
Sehingga, Mahkamah Konstitusi (MK) menyediakan waktu tiga hari untuk menerima pendaftaran gugatan sengketa hasil Pemilu 2019 dari Selasa (21/5/2019) hingga Jumat (24/5/2019) dini hari.
Pelayanan di MK berlangsung 24 jam dan proses pendaftaran gugatan hasil pemilu di MK dimulai setelah KPU menetapkan hasil rekapitulasi nasional Pemilu 2019 pada Selasa dini hari (21/5/2019).
(TribunPalu.com/Isti Prasetya)