Terkini Palu

Sulaeman Yakin Enam Jenazah yang Berhasil Dievakuasi di Petobo adalah Keluarganya

Meski keenam jenazah tersebut sulit dikenali, namun Ia mengenali satu dari jenazah yang sudah tinggal tulang itu dari handphone, cincin dan bajunya

Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz
Salah satu keponakan Sulaeman (baju putih) melihat langsung proses evakuasi, Minggu (16/6/2019). Ia mencoba melihat ciri yang identik dengan keluarganya yang menjadi korban likuifaksi Petobo, Kota Palu, 2018 silam. 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Tim Penyelamat Dinas Pemadam Kebakaran Kota Palu berhasil mengevakusi 6 jenazah korban likuifaksi di Kelurahan Petobo, Kota Palu, Minggu (16/6/2019).

Keenam jenazah faktanya sulit dikenali karena hampir sembilan bulan tertimbun bersama puing-puing rumah dan tanah.

Namun, salah satu warga Kelurahan Petobo, Sulaeman Mian sangat yakin bahwa keenam jenazah tersebut ialah keluarganya yang menjadi korban bencana 28 September 2018 silam itu.

Meski keenam jenazah tersebut sulit dikenali, namun Ia mengenali satu dari jenazah yang sudah tinggal tulang itu dari handphone, cincin dan baju yang dipakai.

Damkar Kota Palu Temukan 6 Jenazah Korban Likuifaksi Palu 9 Bulan pasca Kejadian

"Saya yakin itu mertua saya. Saya memastikannya dari rekaman CCTV yang terpasang di rumah," ujarnya.

"Saya mengenalinya dari pakaian yang dikenakan mertua saya," tambahnya

Termasuk Sulaeman meyakini tulang belulang berukuran kecil itu adalah anak kembarnya yang baru berusia 9 bulan.

"Saat itu mertua saya tengah menggendong kelur rumah salah satu anak kembar saya saat gempa terjadi," katanya.

Tim Penyelamat Damkar Palu Lanjutkan Evakuasi Jenazah Korban Likuifaksi yang Ditemukan di Petobo

Lebih lanjut ia menceritakan, bahwa sampai di depan pagar rumah CCTV itu mati bertepatan dengan semua lampu padam.

"Rumah kami tidak kenapa-kenapa, makanya saya masih dapat rekaman CCTV," jelasnya.

Menurut Suleman, ia kehilangan 8 orang keluarga akibat fenomena likuifaksi 2018 silam.

Diantaranya adalah nenek, mertua, ipar, om dan dua anak kembarnya.

Sementara istrinya meninggal sebelum terjadi gempa, ketika melahirkan dua anak kembarnya.

Temukan 9 Jenazah

Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Kota Palu, kembali melanjutkan proses penggalian korban likuifaksi di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Senin (17/6/2019).

Lokasi penggalian hari kedua itu, berada di Jalan Dewi Sartika III, tepatnya di kawasan Perumahan Banua Indah Permai.

Tim penyelamat datang pukul 11.50 Wita di lokasi dan langsung bersiap melakukan penggalian.

Sekitar pukul 12.15 Wita, penggalian manual mulai dilakukan oleh 14 personel gabungan Dinas Damkar dan BPBD Kota Palu.

Sampai pukul 13.19 Wita, penggalian belum membuahkan hasil, tim penyelamat terpaksa harus menggunakan alat berat ekskavator.

Kemudian pada pukul 13.41 Wita, satu jenazah berhasil dievakuasi.

Diyakini jenazah tersebut berjenis kelamin laki-laki, dengan ciri menggunakan peci, sarung, baju koko (baju salat), dan ada tasbih di tubuhnya.

Tim gabungan saat melalukan evakuasi korban likuifaksi di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan
Tim gabungan saat melakukan evakuasi korban likuifaksi di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan (TRIBUNPALU.COM/Muhakir Tamrin)

Pada pukul 13.55 Wita, jenazah kedua diperkirakan masih anak-anak, dengan ciri-ciri mengenakan celana pendek jeans, dan jaket jeans warna biru.

Selanjutnya, jenazah perempuan berambut panjang dan kepalanya ternungkus kain syal,berhasil diangkat pada pukul 14.02 wita.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Palu, Muhammad Bambang mengatakan, pihaknya memperkirakan masih ada beberapa mayat yang tertimbun di lokasi yang sama.

"Masih ada sekitar 2-3 lagi, sementara ini masih terus dilakukan penggalian," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Palu, Sudaryano Lamangkona menjelaskan, total korban yang berhasil dievakuasi sejauh ini sudah 9 orang.

Enam di antaranya sudah dievakuasi Minggu (16/6/2019) kemarin.

" Sejauh ini kendala kita di lapangan, yaitu keterbatasan alat," terangnya.

Sedangkan untuk korban yang ditemukan, pihaknya masih menunggu saran dari keluarga korban.

Tim gabungan saat mengevakuasi korban likuifaksi di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan
Tim gabungan saat mengevakuasi korban likuifaksi di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan (TRIBUNPALU.COM/Muhakir Tamrin)

Apakah akan dikuburkan sendiri oleh keluarganya, atau dikuburkan di pemakaman massal di Kelurahan Poboya.

Sejauh ini, kata Anno sapaannya, sudah ada tiga korban yang berhasil dikenali identitasnya oleh keluarga.

Salah seorang keluarga korban, Suleman Mian mengungkapkan,saat kejadian gempa dan likuifaksi 28 September 2018, mereka kehilangan sebanyak 8 anggota keluarga, termasuk 2 anak kembarnya.

"Yang sudah kami kenali ini, ibu mertua saya dan dua anak kembar saya," tambahnya.

Semua jenazah yang berhasil dievakuasi disemayamkan di salah satu bangun rumah tepat di samping penemuan korban.

Tim penyelamat masih menunggu warga yang datang untuk mengecek, dan mengenai korban.

(Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz/Muhakir Tamrin)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved