Memasuki Pekan ke-3, Pemantauan Tim SAR Belum Temukan Tanda-tanda Keberadaan KM Lintas Timur

Selasa (18/6/2019) siang, Badan Pencarian dan Pertolongan alias Basarnas Palu kembali melakukan koordinasi pemantauan atau monitoring.

Penulis: Haqir Muhakir |
DOK BASARNAS PALU
Kepala Kantor Basarnas Palu Basrano, saat memimpin proses pemantauan tanda-tanda keberadaan KM Lintas Timur yang tenggelam di perairan Taliabu, Selasa (18/6/2019). 

TRIBUNPALU.COM, PALU -- Hilangnya KM Lintas Timur di Perairan Taliabu, memasuki pekan ke-3 sejak 4 Juni 2019.

Selasa (18/6/2019) siang, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Palu kembali melakukan koordinasi pemantauan atau monitoring.

Monitoring rutin dilakukan secara berkala sejak operasi SAR KM Lintas Timur dihentikan pada 11 Juni 2019.

"Basarnas secara berkala melakukan koordinasi dengan meminta informasi melalui Potensi SAR yang berada di wilayah kepulauan," ujar Kepala Kantor Basarnas Palu, Basrano, saat dihubungi TribunPalu.com, Selasa siang.

Waktu Pencarian KM Lintas Timur yang Tenggelam di Perairan Taliabu Diperpanjang Sampai Selasa

Untuk pemantauan tersebut pihak Basarnas rutin berkoordinasi dengan potensi SAR di Kabupaten Morowali, Kabupaten, Banggai, Kabupaten Banggai Kepulauan, dan Kabupaten Banggai Laut.

Karena diyakini, kapal beserta penumpangnya hanyut ke arah wilayah 4 kabupaten tersebut.

Namun, kata Basrano, hingga Selasa siang hasilnya masih nihil.

Disinggung sampai kapan operasi SAR pemantauan itu berakhir, Basrano menjelaskan, pihaknya belum bisa memastikan.

Basrano mengtakan, operasi pencarian sudah dihentikan dikarenakan tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.

Saat ini hanya dilakukan pemantauan dan berkoordinasi ataupun meminta info ke SAR yang ada diwilayah tersebut.

"Sehingga bilamana ada tanda-tanda atau informasi agar melaporkan ke pihak terkait," jelasnya.

Pencarian KM Lintas Timur Dihentikan, Operasi Dilanjutkan dengan Pemantauan untuk 16 Korban Hilang

Sebelumnya dikabarkan bahwa KM Lintas Timur tenggelam di Perairan antara Selatan Banggai Kepulauan, dan Taliabo.

Sejauh ini, dua korban berhasil ditemukan, seorang selamat atas nama Yacob Achon Nedrupun.

Sementara seorang lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dan belum diketahui namanya.

Berdasarkan keterangan Yacob Achon Nedrupun, KM Lintas Timur sedang dalam perjalanan dari Bitung menuju Perusahaan IMIP Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah pada 28 Mei 2019.

Kapal tersebut melintas di depan Pulau Taliabo, Provinsi Maluku Utara pada tanggal 30 Mei 2019, sekitar pukul 09.00 WITA.

Nelayan Banggai Temukan Pelampung KM Lintas Timur yang Tenggelam

Pada tanggal 1 Juni 2019, pukul 12.00 WITA, kapal mengalami trouble pada motor lampu.

Sehingga kapal tersebut berhenti untuk memperbaiki motor lampu tersebut dengan estimasi sekitar dua jam waktu perbaikan.

Sekitar pukul 14.00 WITA, kapal kembali berjalan menuju Kabupaten Morowali dengan kondisi kapal sedikit miring.

Pukul 16.00 WITA kapal kembali mengalami trouble dan semakin miring dikarenakan air laut sudah masuk ke lambung kapal.

Saat itu, Kapten Kapal, Martinus Matitaputi langsung menginstruksikan ke semua POB untuk meninggalkan kapal.

Seluruh POB yang berjumlah 18 orang sudah menggunakan pelampung.

KM Lintas Timur Tenggelam di Perairan Selat Taliabo, 17 Awak Kapal Dikabarkan Hilang

Mereka semua membentuk lingkaran dan saling berpegangan mengapung di lautan

Pada Minggu (2/6/2019) pukul 05.30 WITA, enam orang POB memutuskan untuk berenang ke arah daratan Kabupaten Banggai.

Namun pada pukul 20.00, satu orang mengalami kelelahan dan meninggal dunia.

Kemudian kelima orang tersebut meninggalkan korban, dan mencoba berenang kembali.

Senin (3/6/2019) dini hari, pukul 02.00 WITA satu orang lagi meninggal dunia.

Pukul 05.00 pagi, kembali satu orang lagi meninggal dunia karena kelelahan.

Ketiga orang yang masih hidup mencoba berenang lagi untuk mencapai daratan.

Sekitar pukul 03.00 WITA, satu dari mereka bernama Amis terpisah.

Tersisa dua orang lagi yang mencoba bertahan serta berusaha berenang lagi, yaitu Jefri dan Yakob.

Pada 4 Juni pukul 05.30 Jefri juga terpisah dengan Yakob.

Pencarian 17 Korban KM Lintas Timur yang Tenggelam Belum Membuahkan Hasil

Yakob kemudian mencoba bertahan dengan berenang mengejar batang pohon.

Dia mengapung bersama batang pohon tersebut.

Pukul 14.00 WITA, Yakob ditemukan oleh Kapal India.

Ia pun dievakuasi dan Kapal India tersebut menghubungi kapal lain terdekat untuk meminta mengevakuasi Yakob.

Pukul 16.00 WITA, Kapal LNG tiba dan mengevakuasi Yakob ke perusahaan LNG di Batui kemudian melarikannya ke RSUD Luwuk.

Berikut POB menurut keterangan Yakob:

1. Matita Putty Marthinus
2. Rifqi Mustafa Manif
3. Zulkifli
4. Muh. Amri
5. Karno
6. Arif Utomo
7. Rico Alvi Nugroho
8. Yacob Achon Nedrupun
9. Baharuddin B.
10. Krisna
11. Lukas Matrutty
12. Yoga Rezka Maulana
13. Lukni Maulana Kamaluddin
14. Faisal Backhogi
15. Amis Amura
16. La Daud
17. Jefri (tidak ada dalam manifest) operator crane
18. Nur. (tidak ada dalam manifest) operator crane.

(TribunPalu.com/Muhakir Tamrin)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved