Gempa Hari Ini

Gempa Magnitudo 5,7 Guncang Ternate Selasa 9 Juli 2019 Dini Hari, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi magnitudo 5,7 terjadi di wilayah Ternate, Maluku Utara pada Selasa (9/7/2019) dini hari.

pixabay
Ilustrasi gempa bumi 

TRIBUNPALU.COM - Gempa bumi magnitudo 5,7 terjadi di wilayah Ternate, Maluku Utara pada Selasa (9/7/2019) dini hari.

Menurut informasi yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui akun Twitter resminya @infoBMKG, gempa terjadi pada pukul 01.52 WIB.

Untuk pusat gempa berada pada 0.41 Lintang Utara (LU), 126.30 Bujur Timur (BT).

Gempa berlokasi di laut 125 kilometer Barat Daya Ternate, Maluku Utara, pada kedalaman 10 kilometer.

BMKG menyebut jika gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.

Gempa bumi dirasakan dengan MMI II-III di Ternate.

Sebelumnya, BMKG mencatat ada gempa bumi magnitudo 5,5 yang terjadi di Ternate, Maluku Utara pada Senin (8/7/2019) siang.

Gempa tersebut terjadi pada pukul 13.20 WIB.

Adapun pusat gempa berada di titik 0.50 Lintang Utara (LU), 126.12 Bujur Timur (BT), sekitar 141 kilometer Barat Daya Ternate, Maluku Utara.

Gempa bumi terjadi di kedalaman 10 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.

Gempa bumi dirasakan dengan MMI II di Manado.

Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:

I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik.

Sementara pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat.

Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri.

Jembatan rusak, terjadi lembah.

Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI

Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah.

Pemandangan menjadi gelap.

Benda-benda terlempar ke udara.

(TribunPalu.com)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved