Paparkan Iklim Bulan Juni, BMKG: Gerah, Gerah Butuh Suara Kamu Buat Ngademin
Biasanya BMKG serius menginfokan berita, kali ini cuitan tersebut dibumbui gombalan asmara. Cuitan itupun ramai mendapatkan komentar dari warganet.
TRIBUNPALU.COM - Twitter Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), @infoBMKG baru-baru membuat cuitan yang ramai mendapat komentar warganet Rabu (10/7/2019) siang.
Cuitan tersebut berisi tentang rekam jejak kondisi iklim bulan Juni di Indonesia.
Dalam cuitan tersebut ada yang berbeda dengan cuitan BMKG sebelum-sebelumnya.
Biasanya BMKG serius menginfokan berita, kali ini cuitan tersebut dibumbui gombalan.
• Info BMKG: Prakiraan Cuaca Sulawesi Tengah, Kamis (11/7/2019), Palu Berawan Sepanjang Hari
Berikut cuitan Twitter BMKG yang bikin baper anak-anak zaman now:
"Nostalgia kondisi iklim bulan juni yuk:
• Kecepatan Angin Tertinggi Terpantau di Perairan Bengkulu hingga Enggano, Simak Imbauan Maritim BMKG
1. Suhu Minimum Terendah 7,8°C pada tanggal 28 Juni 2019 di Manggarai, NTT.
--> di dataran rendah saja bisa segitu apalagi di dataran tinggi ya. Pantas saja Dieng dan Bromo ada embun beku sedingin sikap dia ke kamu.
2. Suhu Maximum Tertinggi 37°C pada tanggal 28 Juni 2019 di Pontianak, Kalimantan Barat.
--> musim kemarau memang ditandai siang yang terik dan malam yang lebih dingin.
Labil yah kayak doi yang siang ngasih harapan malam siape ello.
3. Kelembapan Udara Harian Terendah 57% pada tanggal 28 Juni 2019 di Semarang, Jawa Tengah.
Gerah, gerah butuh suara kamu buat ngademin
• Pascagempa Magnitudo 7,0 di Ternate, BMKG Imbau Masyarakat Gunakan Sumber Informasi yang Valid
4. Curah Hujan Harian Tertinggi 277 mm/hari pada tanggal 29 Juni 2019 di Maybrat, Papua Barat.
5. Akumulasi Curah Hujan Bulanan Tertinggi bulan Juni 2019 1459 mm/bulan di Banggai, Sulawesi Tengah.
Yah begitulah indonesia disini kemarau disana hujan, disini udah sayang disana bilangnya cuman teman.
6. Hari Tanpa Hujan Terpanjang terpantau sampai 30 Juni 2019, 106 Hari di Sumba Timur, NTT.
--> lebih dari 3 bulan ya.. Semoga masih cukup air bagi teman-teman di sana.
7. Kecepatan Angin Harian Tertinggi 59,4 Km/Jam pada tanggal 28 Juni 2019 di Nabire, Papua.
Yah cukuplah untuk menerbangkan kenangan pahit bersamanya
Udah dulu yah
Keep spirit, stay tune with us!"
• Prakiraan Cuaca BMKG 11 Daerah di Provinsi Sulawesi Tengah, Rabu 10 Juli 2019: Palu Berawan
Dikutip dari Tribunnews.com, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan tentang fenomena kondisi suhu dingin akhir-akhir ini.
Suhu dingin ini bahkan menyebabkan adanya embun beku seperti di kawasan Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Dalam keterangan tertulis yang dipublikasikan di akun twitter Humas BMKG, Deputi Bidang Meteorologi BMKG R. Mulyono R. Prabowo mengatakan suhu dingin belakangan ini merupakan fenomena normal.
"Secara umum, kondisi suhu dingin ini terjadi sebagai akibat dari adanya aliran massa udara dingin dan kering dari wilayah benua Australia yang dikenal dengan aliran monsun dingin Australia," tulis Mulyono.
• Muhammad Natshir Cedera, Persib Bandung Lanjutkan Lawan Persija Jakarta Tanpa Kiper Utama
Monsum dingin Australia ini, lanjut Mulyono aktif pada periode bulan Juni-Juni-Agustus, yang umumnya merupakan periode puncak Musim Kemarau di wilayah Indonesia selatan ekuator.
Desakan aliran udara kering dan dingin dari Australia ini kemudian menyebabkan kondisi udara yang relatif lebih dingin, terutama pada malam hari dan dapat dirasakan lebih signifikan di wilayah dataran tinggi atau pegunungan.
Berdasarkan data pengamatan BMKG, selama sepekan ini suhu udara lebih rendah dari 15 derajat Celcius tercatat di beberapa wilayah seperti di Frans Sales Lega (NTT) dan Tretes (Pasuruan).
Suhu udara rendah terukur di Frans Sales Lega (NTT) hingga 9.2 derajat Celcius pada 15 Juni 2019.
Mulyono menambahkan, suhu dingin tersebut akan lebih terasa dampaknya seperti di wilayah dataran tinggi Dieng (Jawa Tengah) ataupun daerah pegunungan lainnya dimana pada kondisi ekstrim dapat menyebabkan terbentuknya embun beku atau frost.
Diprediksikan potensi kondisi suhu dingin seperti ini masih dapat berlangsung selama periode puncak musim kemarau, Juni-Juli-Agustus, terutama di wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara.
(TribunPalu.com/Sri Handayani)