Haji 2019
5 Hal Menarik Haji 2019, Calon Jemaah Tertua hingga Jemaah yang Menabung 20 Tahun
Di antara ratusan ribu jemaah haji asal Indonesia yang akan berangkat ke Tanah Suci, beberapa di antaranya tentu memiliki kisah unik.
TRIBUNPALU.COM - Musim Haji 2019 telah dimulai sejak 7 Juli 2019.
Tahun ini, jemaah haji yang berangkat asal Indonesia berjumlah 111.071 orang.
Untuk itu, maskapai PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyiapkan 14 unit pesawat untuk operasional penerbangan haji 2019, mengutip laman Kompas.com.
Di antara ratusan ribu jemaah haji asal Indonesia yang akan berangkat ke Tanah Suci, beberapa di antaranya tentu memiliki kisah unik.
Berikut TribunPalu.com telah merangkum kisah unik para calon jemaah haji asal Indonesia yang akan menunaikan ibadah di Tanah Suci dari laman Kompas.com dan Tribunnews.com.
1. Calon jemaah haji tertua di Indonesia.

Tahun ini, merupakan tahun Andi Sitti Amase menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.
Andi Sitti Amase sendiri bukanlah calon jemaah haji biasa.
Ia merupakan jemaah haji tertua di Sulawesi Selatan tahun 2019.
Mengutip laman TribunTimur.com, Andi Sitti Amase, merupakan warga Dusun Lompoe, Desa Lanca, Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone berjarak sekitar 22 kilometer dari Kota Watampone.
Andi Sitti Amase genap berusia 102 tahun pada 1 Juli 2019 lalu.
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone, Dr Wahyuddin Hakim menyebut usia satu abad dua tahun menjadikan Andi Sitti Amase tertua di Sulawesi Selatan.
"Dia jamaah calon haji tertua di Sulawesi Selatan, rumahnya di Tellu Siattinge, Bone," kata Wahyuddin Hakim yang dihubungi TribunBone.com melalui ponselnya, Kamis (11/7/2019).

Sementara itu, jemaah haji tertua lainnya adalah Tiwa binti Sajarin.
Dikutip dari Surya, Tiwa berasal dari Kabupaten Pamekasan, Madura dan berangkat menunaikan ibadah haji pada usia 103 tahun.
Ia menjadi jemaah haji tertua dari Jawa Timur.
Nenek tiga anak dan 10 cucu ini mengaku masih kuat berjalan tanpa kursi roda.
Meski tidak mengetahui pasti kapan daftar pergi haji, Tiwa binti Sajarin itu mengatakan biaya pergi ke tanah suci telah dibayari oleh anak-anaknya.
"Umur 103 tahun, anak-anak yang daftarkan. Rumah di Pamekasan," kata Tiwa di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Selasa sore (9/7/2019).
"Anak tiga, cucu 10. Dibayari anak-anak iuran, dua anak saya sama mantu saya sudah haji. Ini saya berangkat sendiri ya sama pembimbing," kata Tiwa.
Tiwa pun berangkat haji seorang diri tahun ini.
• HASIL LIGA 1: Arema FC Kalahkan Semen Padang 1-0, Singo Edan Naik 5 Strip di Klasemen Sementara
2. Jemaah haji termuda.

Calon jemaah haji termuda adalah Glen Muhammad Ansof Kukuh Wicaksono asal Yogyakarta.
Dikutip dari TribunJogja.com, warga Perum UPN Kregan Kabupaten Sleman ini menjadi calon jamaah haji termuda dengan usia 19 tahun 7 bulan 7 hari.
Glen termotivasi untuk bisa menunaikan ibadah haji pada usia muda dan telah mendaftarkan diri sejak usia 11 tahun.
Glen berangkat haji bersama kedua orangtuanya.

Calon jemaah haji termuda lainnya adalah Azka Khoirunnisa yang berusia 18 tahun.
Dikutip dari laman Kompas.com, Azka menjadi calon jemaah haji termuda dari Jawa Timur.
Gadis asal Sawojajar, Kota Malang, Jawa Timur ini baru saja lulus dari SMA Negeri 10 Malang dan tergabung dalam kloter 16 jemaah haji dari Kota Malang.
Azka didaftarkan haji oleh orangtuanya pada 2008.
• Ladeni Jemaah untuk Berswafoto Setelah Salat Jumat, Begini Ekspresi Presiden Jokowi
• Mahfud MD hingga Waketum PAN Minta Jokowi Tolak Syarat Prabowo Pulangkan Rizieq Shihab
3. Penjual kerupuk naik haji.

Tri Darini (53), seorang penjual kerupuk asal Dukuh Kenangan RT 003/RW 004, Desa Sribit, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
Tri telah menunggu sejak 2011 hingga akhirnya dapat berangkat ke Tanah Suci pada 2019.
Setiap hari, Tri mengumpulkan uang sebesar Rp5.000 untuk ditabung.
"Tiap hari saya mengumpulkan uang Rp 5000. Setelah sebulan terkumpul uangnya saya bawa ke bank untuk ditabung," kata Tri Darini ditemui saat Kompas.com di rumahnya, Jumat (5/7/2019).
Setelah uangnya terkumpul hingga Rp 25 juta, Darini mendaftarkan seorang diri untuk berangkat haji pada 2011.
Perempuan kelahiran 1 Maret 1966 ini tetap melanjutkan kebiasaannya menabung untuk melunasi biaya haji sebesar Rp 36 juta per orang.
"Alhamdulillah tahun ini saya bisa berangkat naik haji," ujar ibu dua anak.
4. Menabung 20 tahun dari membungkus tempe untuk naik haji.

Kadar Saad Jen merupakan calon jamaah haji tertua di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah dengan usia 93 tahun.
Selain menjadi yang tertua, Kadar Saad Jen juga sangat ulet untuk mewujudkan keinginannya naik haji.
Warga Desa Sokatengah RT 03 RW 03, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal ini menabung selama hampir 20 tahun dari hasil pekerjaannya sebagai pembungkus tempe.
"Nabung sejak krisis moneter, sekitar 1999 silam," tutur Kadar saat ditemui Tribunjateng.com, Kamis (11/7/2019).
Selama ibadah haji, Kadar bakal terus didampingi anak pertamanya yakni Pidin Bin Mukhibun (65).
Pidin pun turut membantu tabungan ibunya hingga bisa berangkat haji tahun ini.
Pada 2013, akhirnya Pidin bersama Kadar bisa mendaftar ibadah haji ke Kantor Kemenag Kabupaten Tegal dengan menyetorkan uang sebesar masing-masing Rp 26 juta.
5. Stiker berbunyi 'Terima Kasih Jokowi' di pesawat pelepasan jemaah haji.

Sebuah video yang menunjukkan tulisan 'Terima kasih Pak Jokowi, doakan kami menjadi Haji yang mabrur' di sebuah badan pesawat maskapai Garuda Indonesia sempat viral di media sosial.
Hal ini dibenarkan oleh pihak PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Stiker bertulisan 'terima kasih Jokowi' itu menempel di badan pesawat penerbangan perdana jemaah haji Solo untuk lima titik embarkasi pada Minggu (7/7/2019).
VP Corporate Secretary Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan menjelaskan, tulisan tersebut dicantumkan karena pada awalnya Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan untuk melepas keberangkatan jemaah haji.
"Karena (Jokowi) direncanakan akan melepas keberangkatan penerbangan pertama jemaah haji embarkasi Solo, dan atas penambahan kuota jemaah haji kita," kata Ikhsan melalui pesan singkat, Senin (8/7/2019).
Dia melanjutkan, meski sudah direncanakan, Jokowi batal hadir karena harus menghadiri agenda lainnya.
Menurutnya, ucapan terima kasih di badan pesawat juga dibuat untuk kepentingan hari pelepasan saja.
Dia memastikan, setelah itu badan pesawat dibersihkan kembali.
Video di akun Instagram @garuda.indonesia menunjukkan stiker tulisan tersebut sudah dihapus.
(TribunPalu.com/Tribunnews.com/Kompas.com)