Sulteng Hari Ini

Harga Cengkeh di Tolitoli Merosot, Warga Gelar Unjuk Rasa Desak Pemerintah dan Legislator Bertindak

Aksi menuntut stabilitasi harga komoditas cengkeh di kabupaten penghasil cengkeh itu, di gelar depan Kantor DPRD Tolitoli.

Penulis: Haqir Muhakir |
ISTIMEWA
Aliansi Gerakan Petani Cengkeh Bersatu (AGPCB), menggelar orasi terbuka protes harga cengkeh merosot di Kabupten Tolitoli, Senin (15/7/2019). 

TRIBUNPALU.COM, TOLITOLI – Ratusan warga Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Petani Cengkeh Bersatu (AGPCB), menggelar orasi terbuka, Senin (15/7/2019).

Aksi menuntut stabilitasi harga komoditas cengkeh di kabupaten penghasil cengkeh itu, di gelar depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tolitoli.

Dalan tuntutannya, massa aksi yang dipimpin Korlap Jasmin, meminta agar DPRD secara kelembagaan mendesak pemerintah daerah untuk segera menstabilkan harga komoditas cengkeh yang merosot dan meresahkan harga.

Walhi Salurkan Ratusan Paket Perlengkapan Sekolah untuk Warga di Sigi

Diketahui, saat ini harga komoditas cengkeh di Kabupaten Tolitoli dikisaran Rp73 ribu per kilogram.

Harga tersebut merosot dari kisaran harga Rp100 ribu per kilogram pada beberapa bulan lalu.

Keresahan warga Kabupaten Tolitoli atas merosotnya harga itu, semakin bertambah di tengah panen raya komoditas cengkeh yang dilakukan hampir di semua wilayah perkebunan di kabupaten itu.

Sulteng Hari Ini: Pemkab Tolitoli Bentuk Panitia Peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-74

AGPCB menilai, merosotnya harga jual komoditas cengkeh di wilayah itu, merupakan campur tangan alias monopol pasar yang dilakukan oleh pengusaha.

“Olehnya kami menuntut pemerintah daerah segera melakukan stabilitasi harga, dengan membuat regulasi dalam bentuk peraturan daerah,” tegas Jasmin.

Selain itu, massa aksi juga menuntut dan mendesak, agar Pemerintah Kabupaten Tolitoli melalui Bupati Moh Saleh Bantilan, segera memberdayakan perusahaan daerah.

Sebanyak 51 Pelaku Judi di Banggai Dibekuk Polisi

Pemberdayaan perusda itu dinilai dapat memotong mata rantai perdagangan komoditas cengkeh yang membuat harga semakin merosot.

Menanggapi tuntutan massa aksi, anggota DPRD Tolitoli mengaku sepakat dengan apa  yang disuarakan oleh warga.

Wakil Ketua DPRD Tolitoli, Hj Nursida Bantilan mengatakan, akan segera membangun komuniksi dengan Bupati Tolitoli terkait dengan upaya stabilisasi harga komoditas cengkeh.

“Kami akan mendesak bupati terkait hal ini, dan kami akan mengeluarkan rekomendasi,” terangnya.

Aksi protes harga cengkeh yang merosot hari ini merupakan aksi ke ke-7 yang dilakukan AGPCB.

Dalam aksi protesnya, massa sempat melakukan aksi bakar ban di depan Kantor DPRD Tolitoli dan di depan gudang milik PT Tolis Prima.

PT Tolis Prima merupakan salah satu perushaan yang dituding massa aksi, sebagai pelaku monopoli harga cengkeh di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Buol tersebut. (TribunPalu.com/Muhakir Tamrin)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved