Ngobrol Mewah Tribunnews.com Menguak Penyimpangan Sistem Zonasi PPDB Online 2019
Diskusi bulanan atau Ngobrol Mewah (Mepet Sawah) bertema menguak penyimpangan sistem zonasi PPDB Online 2019
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Solo, Unggul, mengatakan jika yang diprioritaskan dalam PPDB adalah jarak terdekat kelurahan di wilayah tempat tinggal calon peserta didik menuju sekolah.
''Zonasi sudah tahun ke 2 dan sistem sekarang merupakan hasil dari perbaikan-perbaikan dari tahun kemarin.
Sistem Aplikasi akan mencarikan zonasi anak yang paling dekat dari kelurahan menuju sekolah,'' kata unggul.
Unggul juga mengaku jika pelaksanan sistem zonasi di Kota Solo bekerjasama dengan berbagai dinas terkait, seperti Disdukcapil (untuk penyediaan data base yang diambil secara real time), Dinas Sosial, Bappeda (penentu titik koordinat RT).
• Cerita Orang Tua Siswa soal Zonasi PPDB yang Membludak, Datang Jam 05.00 Antrean di Atas 50-an
Sistem zonasi ini diterapkan semata-mata untuk pemerataan sekolah.
Dengan begitu, tidak akan ada istilah sekolah favorit, sekolah tidak bagus dan sebagainya.
Unggul menambahkan jika anak-anak yang terkategori pintar bisa menjadi katalisator di sekolah.
"Anak yang pintar diharapkan bisa menjadi katalisator. Biar anak-anak tidak terbawa dengan anak tanda kutip (kurang pintar). Sehingga dengan adanya sistem zonasi diharapkan anak menjuarai olimpiade bisa menyebar di segala sekolah'' kata Unggul.
Sistem zonasi rubah mindset masyarakat
Tujuan pendidikan adalah untuk memeratakan di semua sisi atas perintah undang-undang.
Pemerintah sendiri menginginkan sekolah tidak ada cap favorit/tidak favorit.
Dengan adanya sitem zonasi PPDB online 2019, diharapkan mampu merubah mindset orang tua atau wali tentang sekolah yang berlabel favorit/tidak favorit.
Menurut pakar pendidikan dari Universitas Sebelas Maret Surakarta, Dr Muhammad Rohmadi M Hum, mengatakan meskipun PDDB sudah berdasarkan sistem zonasi, tetapi sistem tersebut perlu adanya perbaikan yang berkelanjutan.
"Meskipun sistem zonasi, perlu adanya perbaikan berkelanjutan. Mulai dari menyiapkan standarisasi yang sama, bahan ajar yang sama, gedung, fasilitas, guru.'' kata Rohmadi.
Pemerataan ini diharapkan bisa mendukung wilayah tertentu yang penduduknya banyak bisa tertampung dan pembelajaraan akan terbangun.