WHO Nyatakan Wabah Ebola di Kongo Sebagai Darurat Kesehatan Internasional

WHO menyatakan wabah ebola di Republik Demokratik Kongo sebagai kondisi darurat kesehatan internasional pada Rabu (17/7/2019).

sciencemag.org
Wabah epidemik ebola menyebar di kawasan Afrika bagian barat pada 2014 dan telah menyebabkan 28.000 orang terinfeksi. 

Sudah hampir 164.000 orang telah divaksin dengan vaksin eksperimental yang dikembangkan oleh Merck.

Meski vaksin tersebut dianggap oleh WHO sebagai vaksin yang mampu mencegah bencana yang lebih besar, tetapi upaya untuk menghilangkan wabah ini masih mengalami kesulitan besar.

Sudah Bertemu Garuda Indonesia, Youtuber Rius Vernandes Sebut Kasus Akan Diselesaikan Kekeluargaan

Indonesia Kecam Sikap Dewan Kota Oxford yang Beri Penghargaan kepada Tokoh Separatis Papua

Bukan Maskapai, Kuasa Hukum Rius Vernandes Sebut Serikat Karyawan Garuda Indonesia yang Buat Laporan

Mengutip informasi Breaking News yang dikeluarkan oleh jaringan media Al Jazeera, AJ+ lewat Twitternya, @ajplus pada Kamis, (18/7/2019), wabah epidemik ebola saat ini telah menewaskan 1.676 orang sejak Agustus 2018.

Pekan ini, wabah ebola di Kongo telah menyebar ke selatan, tepatnya di Goma, sebuah kota yang dihuni lebih dari satu juta orang, dekat perbatasan dengan Rwanda.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Uganda mengatakan, ada seorang wanita dari Kongo yang sakit dan terbukti positif ebola telah mengunjungi negaranya.

Wanita itu kemudian kembali ke Kongo dan meninggal dunia.

Otoritas Uganda pun mencari orang-orang yang berkontak dengan wanita tersebut saat berada di Uganda, sehingga mereka dapat divaksin.

Otoritas kesehatan pun mengatakan, wabah ebola saat ini semakin buruk.

Meski begitu, WHO mengatakan pernyataan darurat kesehatan internasional terhadap wabah epidemik ebola di Kongo tidak seharusnya digunakan sebagai larangan bepergian atau memberi stigma pada para korban.

Deklarasi ini hanya mendefinisikan suatu keadaan darurat global sebagai peristiwa luar biasa yang dapat menimbulkan risiko terhadap negara lain dan membutuhkan upaya respon terkoordinasi internasional.

(TribunPalu.com/Rizki A. Tiara)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved