Beredar Kabar Adanya Potensi Gempa Bumi dan Tsunami di Cilacap, Begini Tanggapan BMKG
Mendengar hal tersebut, Daryono selaku Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG akhirnya angkat bicara.
Penulis: Sinatrya Tyas Puspita | Editor: Rohmana Kurniandari
Beredar Kabar Adanya Potensi Gempa Bumi dan Tsunami di Cilacap, Begini Tanggapan BMKG.
TRIBUNPALU.COM - Satu minggu belakangan ini, wilayah Indonesia sering diguncang gempa.
Hal ini menimbulkan banyak kekhawatiran yang dirasakan oleh masyarakat.
Satu diantaranya, informasi yang telah menyebar luas terkait gempa bumi dan peringatan dini tsunami yang akan terjadi di selatan Jawa.
Mendengar hal tersebut, Daryono selaku Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG akhirnya angkat bicara.
• Gempa Bumi Magnitudo 5,0 Terjadi di Wilayah Seram Bagian Barat, Maluku pada Sabtu 20 Juli 2019 Pagi
Dikutip TribunPalu.com dari akun Instagram @infoBMKG pada Sabtu (20/7/2019) berikut penjelasannya.
"Selama 3 hari ini saya diminta banyak pihak untuk membuat klarifikasi terkait potensi gempa di Selatan Jawa," ungkap Daryono.
"Jawaban saya adalah bahwa kita harus jujur mengakui dan menerima kenyataan bahwa wilayah kita memang rawan gempa dan tsunami," jelasnya.
• Viral Potensi Gempa Bumi dan Tsunami Selatan Jawa, Ini Penjelasan dari BMKG
Khususnya wilayah selatan Jawa, keberadaan zona subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia.
Kondisi ini merupakan generator gempa kuat sehingga wajar jika wilayah selatan Jawa merupakan kawasan rawan gempa dan tsunami.
Ia pun menjelaskan bahwa wilayah Samudra Hindia selatan Jawa sudah sering kali terjadi gempa besar dengan kekuatan di atas M=7,0.
Sejarah mencatat daftar gempa besar seperti gempa Samudra Hindia tahun 1863,1867, 1871, 1896, 1903, 1923, 1937, 1945,1958, 1962, 1967, 1979, 1980, 1981, 1994, dan 2006.
Sementara itu tsunami di Selatan Jawa juga pernah terjadi pada tahun 1840, 1859, 1921, 1994, dan 2006.
Hal ini merupakan bukti bahwa informasi potensi bahaya gempa yang disampaikan para ahli adalah benar, bukanlah berita bohong.