Palu Hari Ini

Kisah YM Qasim, Atlet Karate Andalan Kota Palu yang Semakin Semangat Jualan Bakso Bakar

Atlet sekaligus mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tadulako ini tengah serius menekuni usaha dagang kecil-kecilan.

Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz
YM Qasim saat melayani pembeli. 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Siapa yang tak kenal dengan pemuda bertubuh kekar yang bernama Yojo Muhammad Qasim?

Yojo Muhammad Qasim alias YM Qasim adalah seorang atlet karateka andalan Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Segudang prestasi yang diraih oleh pria yang akrab disapa Acing ini, sudah tak terhitung lagi.

Saat ini, atlet sekaligus mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tadulako ini tengah serius menekuni usaha dagang kecil-kecilan.

Di atas tempat berukuran 4x5 meter ia menjajakan bakso bakar dan es Milo di Halaman SMP Madani Palu.

Sudah hampir tujuh bulan YM Qasim menggeluti usahanya itu karena cukup menguntungkan.

YM Qasim saat melayani pembeli.
YM Qasim saat melayani pembeli. (Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz)
YM Qasim saat melayani pembeli.
YM Qasim saat melayani pembeli. (Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz)

Jika jam istirahat anak sekolah tiba, dagangan Acing pasti dikerumuni oleh pelajar, apalagi remaja putri.

"Menguntungkan juga, tapi tidak menentu setiap hari," kata Acing kepada Tribunpalu.com, Jumat (19/7/2019) kemarin.

Sebelumnya, Acing berjualan sendiri.

Namun, karena peminat bakso bakar dan es Milo jualannya semakin banyak, ia pun membutuhkan karyawan.

Untuk bakso bakar, Acing menjualnya dengan harga Rp5.000 per tiga tusuk. Sementara untuk es Milo dijualnya seharga Rp10.000.

Meski sudah fokus ke dunia usaha kuliner, YM Qasim mengaku tidak akan meninggalkan hobi yang sudah mengangkat namanya itu.

Itulah kenapa setiap sore ia menjadwalkan latihan olahraga bela diri karate.

Bahkan, YM Qasim masih tetap mengikuti kejuaraan.

Doyok hingga Nunung, 5 Anggota Grup Srimulat yang Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Pulihkan Ekonomi Pascabencana, Ibu-ibu di Desa Rogo Sigi Manfaatkan Lahan untuk Bercocok Tanam

Gubernur Longki Lantik 92 Pejabat di Lingkup Pemprov Sulteng, 3 Pejabat Pindah Posisi

"Iya saya sudah sembuh dari cedera, makanya bisa ikut kejuaraan lagi," ungkapnya.

Namun, Acing mengaku bahwa karate hanyalah sebuah hobi yang tidak bisa dijadikan tumpuan masa depan.

Itualah kenapa semenjak mengalami cedera lutut tahun 2017, ia membulatkan tekat untuk serius menjadi seorang pengusaha di bidang kuliner.

Sebelumnya, Acing juga pernah menjual sop buah pesan antar.

Namun usaha tersebut ia hentikan sementara karena harus fokus berjualan di sekolah.

"Dua-duanya banyak pembeli, tapi di sini (sekolah) lebih banyak lagi," kata Acing sembari tersenyum.

Kekasih dari Fania Dwi Maharani ini berharap setelah menikah nanti, ia bisa membangun sebuah rumah makan besar.

Di mana rumah makan tersebut akan dibuat konsep yang menarik.

Bahkan, ia berencana akan menyediakan makan gratis bagi umat Islam yang berbuka puasa senin dan kamis.

"Hari jumat juga kasih makan gratis, itu mimpi saya, karena kita harus memikirkan tabungan akhirat juga," pungkasnya.

(Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved