Deretan Fakta Anggota Manggala Agni yang Tewas Tertimpa Pohon saat Padamkan Api, Kronologi Kejadian

Berita duka datang dari Manggala Agni, pasalnya salah satu anggotanya meninggal tertimpa pohon saat sedang memadamkan api.

Editor: Imam Saputro
Istimewa
Anggota Mandala Agni, Asmara bin Ripai meninggal dunia. 

TRIBUNPALU.COM - Berita duka datang dari Manggala Agni.

Manggala Agni adalah Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan Indonesia yang dibentuk oleh Departemen Kehutanan pada tahun 2003.

Pasalnya salah satu anggota Manggala Agni Daops Muara Bulian Kabupaten Batanghari, Asmara bin Ripai meninggal dunia, Jumat (23/8/2019) dini hari.

Diberitakan Asmara meninggal karena tertimpa pohon saat sedang bertugas memadamkan kebakaran hutan di Hutan Taman Raya km 13, Desa Senami.

Kabar ini diketahui dari akun Twitter @BNPB_Indonesia pada Jumat (23/8/2019).

"Pagi ini mendapat kabar duka atas meninggalnya Bapak Asmara anggota Manggala Agni Daops Muara Bulian, Provinsi Jambi pada hari Jumat 23 Agustus 2019. Beliau meningga dunia akibat tertimpa pohon saat bertugas memadamkan kebakaran hutan di TAHURA SENAMI," tulis akun Twitter @BNPB_Indonesia.

Berikut deretan fakta yang dirangkum TribunPalu.com dari TribunJambi.com terkait berita anggota Manggala Agni yang tewas tertimpa pohon.

1. Kronologi kejadian

Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo menjelaskan kronologi kejadian tersebut.

Ia menuturkan bahwa kejadian tersebtu terjadi pada pukul 15.00 WIB.

Awalnya Tim Satgas tengah berusaha melakukan pemadaman api di Hutan Taman Raya Senami dengan menggunakan tanki milik MA Daops Muara Bulian.

Namun saat proses pemadaman ternyata stok air di tanki habis.

Akhirnya tim melakukan pengisian ulang dengan didampingi Asmara.

Asmara saat itu menggunakan sepeda motor.

Namun saat di tengah jalan tiba-tiba ada sebatang kayu besar yang roboh.

Kayu tersebut menimpa kepala asmara.

2. Kondisi Asmara Sempat Alami Pendarahan

Melihat kejadian tersebut Tim Satgas Karhutla dengan sigap langsung membawa Asmara ke RSUD Abdul Majid Batoe Muara Bulian.

Dokter Desi selaku dokter jaga poli umum RSUD Hamba Muara Bulian mengungkapkan kondisi Asmara saat dibawa ke rumah sakit tersebut.

Ia menuturkan bahwa saat itu Asmara mengalami luka robek pada kepala.

Tak hanya itu Asmara juga mengalami pendarahan aktif pada telinga bagian kiri.

"Korban mengalami luka robek pada kepala sebelah kiri, pendarahan aktif pada telinga sebelah kiri sehingga dirujuk ke RS Siloam. Ditakutkan ada Fraktur Basis Kranii atau patah tulang tengkorak," sebutnya kepada wartawan.

"Lukanya hanya dari telinga serta muntah darah. Kita takutnya ada fraktur dan karena di sini tak ada alat scannya," ujarnya.

Namun karena dirasa peralatan medis kurang menunjang akhirnya Asmara dirujuk ke RS Siloam Jambi

Setelah mendapatkan berbagai tindakan medis, Asmara menghembuskan nafas terakhir pada pukul 01.15 WIB, Jumat (23/8/2019).

3. Jenazah Dimakamkan di Desa Kelahirannya

Jenazah Asmara rencananya akan dimakamkan di desa kelahirannya.

Tepatnya di Dusun Anggrek, Desa Bathin, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari.

4. Ucapan Duka dari BNPB Indonesia

Melalui akunTwitter resminya Badan Nasional Penanggulangan Bencana memberikan ucapan duka cita atas peristiwa yang menimpa anggota Mandala Agni tersebut.

"Kami Keluarga Besar BNPB turut berdukacita, semoga almarhum diterima di SisinyaNYA, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, Aamiin YRA," tulis akun Twitter @BNPB_Indonesia pada Jumat (23/8/2019).

(TribunPalu.com/TribunJambi.com)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved